Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara naik tajam pada perdagangan kemarin. Sepertinya koreksi yang sudah parah membuat investor kembali tertarik untuk memborong si batu hitam.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 168,2/ton. Melonjak 6,46% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Batu bara berhasil melanjutkan tren kenaikan harga yang terjadi pekan lalu. Sepanjang minggu kemarin, harga komoditas ini membukukan lesatan 7,3%. Ini menjadi kenaikan mingguan pertama setelah koreksi selama empat pekan beruntun. Selama empat bulan tersebut, harga anjlok 38,99%.
Harga batu bara yang sudah 'murah' itu membuat investor kembali tertarik. Aksi borong terjadi, harga batu bara terangkat akibat technical rebound.
Halaman Selanjutnya --> Portugal Bebas Batu Bara
Sentimen negatif memang tengah menaungi batu bara. Konferensi Iklim di Glasgow (Skotlandia) belum lama ini sepakat untuk mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi.
Portugal menjadi negara terbaru yang mengucapkan selamat tinggal kepada batu bara. Kemarin, Portugal menutup pembangkit listrik bertenaga batu bara (Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU) terakhirnya.
Negera asal pesepakbola Cristiano Ronaldo itu menjadi negara Eropa keempat yang tidak lagi menggunakan batu bara sebagia sumber energi primer pembangkit litrik. Portugal menyusul Belgia, Austria, dan Sweddia yang sudah 'lulus' dari batu bara.
Semestinya Portugal dijadwalkan bebas batu bara pada 2030. Jadi pencapaian ini sembilan tahun lebih cepat.
Di negara-negara berkembang, batu bara memang masih menjadi tumpuan utama. Namun sudah ada komitmen dari China, India, hingga Indonesia untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap.
Oleh karena itu, hampir pasti permintaan batu bara bakal berkurang dalam beberapa tahun ke depan. Prospek permintaan yang suram ini membuat investor sempat ramai-ramai melepas kontrak batu bara, meski sekarang diburu lagi karena harganya sudah jatuh.
TIM RISET CNBC INDONESIA