Katanya 'Kiamat' Batu Bara? Kok Harganya Malah Naik 6%?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 November 2021 07:14
Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sentimen negatif memang tengah menaungi batu bara. Konferensi Iklim di Glasgow (Skotlandia) belum lama ini sepakat untuk mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi.

Portugal menjadi negara terbaru yang mengucapkan selamat tinggal kepada batu bara. Kemarin, Portugal menutup pembangkit listrik bertenaga batu bara (Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU) terakhirnya.

Negera asal pesepakbola Cristiano Ronaldo itu menjadi negara Eropa keempat yang tidak lagi menggunakan batu bara sebagia sumber energi primer pembangkit litrik. Portugal menyusul Belgia, Austria, dan Sweddia yang sudah 'lulus' dari batu bara.

Semestinya Portugal dijadwalkan bebas batu bara pada 2030. Jadi pencapaian ini sembilan tahun lebih cepat.

Di negara-negara berkembang, batu bara memang masih menjadi tumpuan utama. Namun sudah ada komitmen dari China, India, hingga Indonesia untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap.

Oleh karena itu, hampir pasti permintaan batu bara bakal berkurang dalam beberapa tahun ke depan. Prospek permintaan yang suram ini membuat investor sempat ramai-ramai melepas kontrak batu bara, meski sekarang diburu lagi karena harganya sudah jatuh.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular