
Biar Ga Kudet, Baca 7 Kabar Ini Sebelum Cari Cuan

5.Emiten Kertas Sinarmas Terbitkan Obligasi Rp 2,75 T
Perusahaan kertas milik grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) akan menerbitkan obligasi dengan pokok senilai Rp 2,01 triliun dan sukuk 738,81 miliar. Surat utang ini diterbitkan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang perusahaan dan sebagai modal kerja.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, obligasi ini merupakan tahap kedua dari obligasi berkelanjutan II tahun 2021 dengan total nilai penerbitan sebesar Rp 7 triliun. Sebelumnya perusahaan telah menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp 3 triliun.
Rinciannya, seri A akan memiliki pokok sebesar Rp 796,81 miliar dengan tingkat bunga 6,5% per tahun dan tenor 370 hari. Seri B sebesar Rp 876,81 miliar dan tingkat bunga 8,75% dan tenor sepanjang tiga tahun.
Terakhir seri C sebesar Rp 338,33 miliar dan tingkat kupon yang ditawarkan 9,25% per tahun dan akan jatuh tempo setelah lima tahun.
6.Anak Usaha MIND-ID RUPSLB Berjamaah, Rombak Direksi?
Perusahaan pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pekan ini ramai-ramai mengumumkan rencananya untuk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rencananya rapat ini seluruhnya akan dilaksanakan pada Kamis, 23 Desember 2021 nanti.
Perusahaan yang dimaksud adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS).
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perusahaan ini, disebutkan bahwa pelaksanaan RUPSLB ini merupakan permintaan dari induk usaha perusahaan, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum alias MIND ID yang merupakan induk usaha holding BUMN pertambangan.
Hingga saat ini ketiga emiten tambang tersebut masih belum mengajukan agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB bulan depan.
7.Tak Cuma Caplok Bank, Akulaku Juga Caplok Emiten Kurir RI
Emiten pemilik jasa kurir GED yang sebagian sahamnya dimiliki fintech Akulaku PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.
Menurut keterbukaan informasi yang terbit pada Senin (16/11/2021), TNCA akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 800 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan masih belum ditetapkan.
Untuk memuluskan rencana tersebut, TNCA akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Desember 202.
(sys/hps)[Gambas:Video CNBC]