Pasokan Diramal Surplus Tahun Depan, Harga Nikel Anjlok
Jakarta, CNBC Indonesia - Nikel dunia terkoreksi pada perdagangan siang ini di tengah perkiraan surplus pasokan nikel tahun 2022.
Pada Kamis (18/11/2021) pukul 15.51 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 19.175, turun 0,91% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pasokan nikel diramal akan surplus terdorong oleh kenaikan produksi pada tahun 2022. Chen Ruirui, analis Antaike, mengatakan bahwa produksi nikel global diperkirakan akan meningkat dari 2,68 juta ton tahun ini menjadi 3,01 juta ton pada tahun 2022.
Konsumsi global juga diproyeksikan akan mencapai 2,97 juta ton pada tahun 2022, naik dibandingkan dengan 2,705 juta ton pada tahun 2021. Hal ini berarti neraca pasokan nikel akan bergerak dari dari defisit 25.000 ton pada tahun 2021 menjadi surplus 45.000 ton tahun 2021.
Sementara itu, Produksi nikel Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 836.000 ton, naik 10% dari produksi tahun 2020 sebesar 760.000 ton. Diperkirakan pada tahun 2023, produksi nikel Indonesia akan mencapai level 1 juta ton. Produksi nikel yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan baterai kendaraan listrik.
Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia pada tahun 2020 dengan 30% dari total produksi nikel di seluruh dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)