
7 Kabar yang Patut Dibaca, Buat Panduan Cuan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga penawaran saham PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel telah ditetapkan di Rp 800/saham dan investor bisa mulai memesan saham itu hari ini, Selasa (16/11/2021).
Selain itu juga terdapat kabar lainnya terkait emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang layak disimak oleh investor.
CNBC Indonesia telah merangkum tujuh peristiwa emiten pada perdagangan kemarin, Senin (15/11/2021), untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini dibuka.
1. Beban Bunga Bengkak, Emiten Tambang Northstar Rugi Rp 230 M
Perusahaan tambang batu bara milik Grup Northstar, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 16,10 juta atau sekitar Rp 229,42 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.
Kerugian tersebut meningkat 336,01% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 3,69 juta atau sekitar Rp 51,58 miliar.
Pada periode sembilan bulan pertama ini, emiten bersandi DOID ini membukukan pendapatan sebesar US$ 596,74 juta atau sekitar Rp 8,50 triliun, meningkat 20,75% dari periode sama di tahun sebelumnya US$ 494,17 juta atau sebesar Rp 7,04 triliun.
2. Tambah Modal, Bank Ganesha Bersiap Jadi Bank Digital
PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) akan melaksanakan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/11/2021), jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 5.587.530.000 (5,59 miliar) saham dengan nilai nominal Rp 100/saham.
Jumlah tersebut setara dengan 50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Adapun harga pelaksanaan akan diumumkan kemudian di dalam prospektus rights issue perseroan.
3. Satu Lagi Perusahaan Pelayaran BSML Mau IPO, Bidik Rp 56 M!
Perusahaan yang bergerak di bisnis pelayaran, PT Bintang Samudera Mandiri Lines berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 370.045.000 saham atau setara 20% dari total saham yang dicatatkan.
Perusahaan akan dicatatkan dengan kode saham BSML ini menawarkan harga IPO di rentang Rp 100 sampai dengan Rp 150 per saham. Sehingga, dari IPO ini, BSML berpotensi meraih dana segar sebesar Rp 37 miliar sampai dengan Rp 55,5 miliar.
4. Tak Ada Pembatalan, PMN Untuk BNI dan BTN Jalan Terus
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menganggarkan dana cadangan pembiayaan investasi tahun 2022 senilai Rp 21,5 triliun yang akan disalurkan ke menjadi penyertaan modal negara (PMN) kepada sejumlah BUMN.
Sebagian dari dana tersebut akan disalurkan menjadi PMN untuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sebesar Rp 3,5 triliun dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sebesar Rp 1,98 triliun/ Adapun dana sebesar Rp 7,5 triliun dicadangkan untuk PT Hutama Karya (HK).
"Dana cadangan HK semuanya menyangkut jalan tol mayoritas yang ada di Trans Sumatera. Kemudian BNI dan BTN saat mereka melakukan right issue, dalam rangka mempertahankan porsi kepemilikan pemerintah," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, beberapa waktu lalu.