
Deadline, Deretan Investor Kakap Ini Siap Tambah Modal Bank!

Selain itu, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) juga berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 20 miliar saham baru.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan bank yang berdomisili di Kota Surabaya ini, perseroan menetapkan nilai nominal Rp 100 dalam rights issue ini. Namun, perseroan belum menetapkan lebih harga pelaksanaan dari rights issue ini.
"Saham baru akan memiliki hak yang sama dengan saham-saham Perseroan lainnya yang telah dikeluarkan oleh perseroan sebelum PMHMETD, termasuk hak atas dividen," ungkap manajemen Bank Amar, dikutip Rabu (6/10/2021).
Perseroan telah memperoleh restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mengenai rights issue ini.
Bank Amar juga sudah mengajukan pernyataan efektif kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian ditargetkan, pelaksanaan rights issue akan dilakukan pada akhir kuartal keempat tahun ini.
Nantinya, dana yang diperoleh Bank Amar dari rights issue ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.
Selain itu terdapat juga PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) yang modal intinya masih berada di angka Rp 1,57 triliun yang mana masih lebih kecil dari persyaratan yang ditetapkan oleh OJK.
Untuk menanggulangi permasalahan ini perseroan telah berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan sendiri masih belum ditetapkan.
Rencananya, dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.
Para pemegang saham yang telah menyatakan komitmen untuk melaksanakan rights issue ini baru dari PT Inigo Global Capital (14,71%) dan PT Delta Indo Swakarsa (13,9%). Sedangkan, KPD Simas Equity Fund yang menggenggam 11,06% saham BACA, belum menyatakan sikap.
Saat ini, pemegang saham publik masih menjadi yang terbesar di saham BACA, dengan kepemilikan 60,27%
Perlu dicatat dalam pelaksanaan rights issue kali ini, BACA menegaskan tidak ada pembeli siaga (standby buyer).
Satu lagi yakni PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC), eks Bank Century dan Bank Mutiara, yang juga sudah menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi rights issue yakni Rp 330/saham.
Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.545.504.522 saham Seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 45,40% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan demikian BCICÂ ini meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 1,50 triliun dari penawaran umum terbatas (PUT).
Pemegang saham utama perseroan yakni J Trust Co., Ltd., Jepang, dan kelompok usahanya yakni J Trust Asia Pte. Ltd., Singapura dan PT JTrust Investments Indonesia bersama-sama telah menyatakan akan melaksanakan HMETD, dengan kompensasi komponen ekuitas Lain dan konversi Hak Tagih dari pinjaman subordinasi seluruhnya bersama-sama senilai Rp 1,36 triliun dalam PUT-2021 ini.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]