
Deadline, Deretan Investor Kakap Ini Siap Tambah Modal Bank!

Berdasarkan data BEI, sampai dengan 4 Oktober 2021, terdapat 40 emiten yang berada di dalam pipeline bursa untuk melaksanakan rights issue dengan total dana yang diperkirakan akan diperoleh melalui right issue sebesar Rp 18,91 triliun.
Dari 40 perusahaan tersebut, terdapat 15 perusahaan di sektor finansial dengan perincian 6 perusahaan menyelenggarakan rights issue dengan target perolehan dana di atas Rp 1 triliun dan ada 9 perusahaan dengan target perolehan dana rights issue di bawah Rp 1 triliun.
Anton Hermansyah, Senior Investment Information and Technical Analyst PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia mencatat, dalam blog ulasannya, saat ini setidaknya ada 20 bank yang berada dalam daftar yang wajib memenuhi modal inti minimal Rp 2 triliun. Bila semua bank tersebut harus memenuhi modal inti Rp 3 triliun maka harus ada tambahan dana Rp 27 triliun ke pasar.
Berikut Tim Riset CNBC mendata beberapa investor kakap yang siap menyetor dana ke bank mini demi memenuhi aturan OJK.
Akulaku
Bank yang disokong Akulaku-Alibaba, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) akan segera melaksanakan rights issue demi memenuhi aturan OJK
Sebelumnya dalam sesi Public Expose Insidentil di tanggal 6 September 2021, Direktur Utama BNC, Tjandra Gunawan mengatakan perseroan juga dalam proses merealisasikan rencana bisnis di semester II tahun 2021. Perusahaan berencana untuk menggelar rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk meningkatkan modal inti BNC minimal Rp 3 triliun di akhir 2021.
Anthoni Salim
PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), misalnya, juga sudah mendapat komitmen dari Salim Grup untuk menyerap rights issue dengan target sebesar Rp 1,24 triliun untuk meningkatkan modal inti perseroan.
BINA berencana menggalang dana lewat rights issue dan menargetkan meraup dana segar Rp 1,24 Triliun. Menurut Dirut Bank Ina Perdana, Daniel Budirahayu saat ini persiapan rights issue tengah dilaksanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dana atas kewajiban yang ditetapkan oleh OJK.
Mengutip prospektus BINA, bank ini bakal melepas 282,72 juta saham atau setara 4,76% dari modal ditempatkan disetor penuh. Dus, BINA bakal meraup dana Rp 1,24 triliun dari rights issue.
Jika rights issue ini berhasil terlaksana, Anthony Salim, selaku ultimate shareholder berpeluang menambah porsi kepemilikan sahamnya pada Bank Ina.
NEXT: Chairul Tanjung hingga Investor Hong Kong