Bos Telkom Beberkan Rencana Lengkap IPO Mitratel ke DPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyebutkan aksi korporasi pelepasan saham anak usaha, PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel di pasar modal akan memberikan dampak positif kepada perusahaan.
Di samping, rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Mitratel ini juga akan memberikan permodalan yang kuat bagi anak usaha Telkom di bisnis menara ini untuk mengembangkan bisnis.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan perusahaan ini telah memulai proses IPO sejak tahun lalu, dengan persiapan dari sisi bisnis hingga perizinan kepada pemegang saham. Sedangkan izin dari kementerian baru didapatkan pada Agustus tahun ini.
"Status IPO mitra, latar belakangnya untuk meng-unlock Mitratel diharapkan berdampak positif pada valuasi Telkom dan tentunya kepada harga saham Telkom. Dan tentunya bagi investor sendiri ini akan memperkuat permodalan untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut baik organik maupun anorganik," kata Ririek dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (10/11/2021).
Dia menjelaskan, saat ini perusahaan tengah menantikan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa didapatkan pada 12 November 2021, sehingga perusahaan menargetkan akan melakukan penawaran umum pada 16-18 November mendatang.
"Kemudian 19 November akan ada alokasi final, terakhir proses ini akan ditutup secara resmi masuk kepada listing [tercatat] di bursa menggunakan kode saham MTEL. Ini kita harapkan dapat dilakukan 22 November tahun ini," tandasnya.
Dengan demikian, dia menyebutkan Mitratel akan resmi menjadi perusahaan publik yang sahamnya tercatat di BEI.
Mantan bos Telkomsel ini mengungkapkan bahwa saham MTEL ditawarkan dengan harga Rp 775-Rp 975/saham dengan jumlah yang ditawarkan sebanyak-banyak 25.540.000.000 saham atau setara dengan 29,85%. Ririek enggan membeberkan harga penetapan IPO dengan para penjamin emisi.
"Namun demikian angka persisnya nantinya ini masih proses [harga IPO], ada literasi yang dilakukan menyesuaikan aturan yang ada, tapi 29,8% ini angka maksimum," imbuh dia.
"Total yang diharapkan adalah Rp 15 triliun sampai Rp 24 triliun dan ini semua akan masuk kepada Mitratel."
Hanya saja, CNBC Indonesia, sudah memberitakan berdasarkan sumber bahwa harga penawaran saham Mitratel telah ditetapkan di Rp 800/saham. Penetapan ini setelah dilakukan penawaran awal (book building) yang pada 26 Oktober-4 November 2021 lalu.
Dengan demikian, dengan melepas 25.540.000.000 saham atau sebanyak-banyaknya 29,85% dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum, maka perusahaan akan mendapatkan dana senilai Rp 20,43 triliun.
Perusahaan bekerjasama dengan PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari IPO ini. Selain itu juga ada HSBC, JP Morgan, dan Morgan Stanley sebagai joint global coordinator.
Ririek menjelaskan, dana yang didapat perusahaan dari IPO ini akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) organik perusahaan untuk pembangunan menara telekomunikasi baru maupun anorganik dengan mengakuisisi, termasuk milik PT Telkomsel. Lainnya adalah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan.
"Mengingat proses ini sudah berjalan, seperti apa secara umum kita sampaikan hasilnya sejauh ini sangat positif," tandas dia.
[Gambas:Video CNBC]
Ssstt....Ada Bocoran Update Telkom soal IPO Mitratel nih!
(tas/tas)