Krisis Properti China Bikin Pening, Harga Karet Jatuh

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
10 November 2021 13:04
A worker collects latex from a rubber tree in Sanya, in Hainan province in this November 6, 2007 file photo. Scientists are worried that the expansion of rubber plantations to feed China's voracious tyre industry, the world's largest, will destroy the ecosystem of Xishuangbanna, tucked between China's borders with Laos and Myanmar. REUTERS/Andy Gao/Files
Foto: REUTERS/Andy Gao

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka jatuh pada perdagangan hari ini, dilanda kekhawatiran bahwa krisis utang yang menyelimuti sektor properti akan memperlambat pertumbuhan ekonomi China, konsumen utama karet dunia.

Pada Rabu (10/11/2021) pukul 11:47 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 219,2/kg, turun 1,04% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Sektor properti China menerima pukulan baru pada hari Selasa (09/11/2021) karena Kaisa Group membuat permohonan bantuan karena gagal bayar utang. Perusahaan yang mendapat bantuan Beijing mulai goyah dan Federal Reserve AS mengirimkan peringatan langsung tentang potensi kerusakan ekonomi dunia.

"Tekanan keuangan di China dapat membebani pasar keuangan global melalui penurunan sentimen risiko, (dan) menimbulkan risiko bagi pertumbuhan ekonomi global," kata The Fed dalam laporan stabilitas keuangan.

Sementara itu tekanan lainnya datang mata uang yen yang menguat terhadap dolar AS (USD/Yen) terus melemah. Dolar diperdagangkan pada JPY 112,84. Yen yang lebih tinggi membuat aset berdenominasi mata uang Jepang tersebut lebih mahal saat dibeli dalam mata uang lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular