
Harga Teoritis Rights Issue Dirilis, Saham Ini Malah Ngamuk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten penyedia jasa penyewaan modem wifi PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) melambung tinggi pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (9/11/2021).
Kenaikan tersebut terjadi seiring perusahaan telah menetapkan harga teoretis saham YELO dalam rangka penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebesar Rp 157/saham.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham YELO melejit 33,76% ke Rp 210/saham pada paruh pertama perdagangan hari ini. NIlai transaksi saham YELO tercatat sebesar Rp 2,07 miliar dengan volume perdagangan 10,23 juta saham.
Adapun nilai transaksi saham YELO tercatat sebesar Rp 80,34 miliar.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (8/11), manajemen YELO mengumumkan harga teoretis saham YELO untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan Indeks Harga Saham BEI di harga Rp 156,8 atau disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp 157/saham.
Harga tersebut berlaku mulai perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Selasa ini (9/11).
Adapun harga saham YELO pada akhir cum date di pasar reguler tercatat di posisi Rp 384/saham.
Sebagai informasi, penetapan harga teoretis saham YELO di atas berkaitan dengan aksi korporasi rights issue perseroan.
Harga teoritis saham adalah harga yang diterapkan bursa sebagai pedoman tawar menawar atas saham pada saat dimulainya perdagangan pertama di pasar reguler setelah adanya penerbitan saham baru.
Harga teoritis adalah harga penyesuaian antara harga pasar dan harga tebus rights issue.
Ini adalah mekanisme bursa agar pasca-rights issue agar kapitalisasi pasar emiten tidak melonjak tiba-tiba apalagi ketika rights issue yang dilakukan dalam menerbitkan jumlah saham yang banyak dengan harga penebusan di bawah harga pasar.
Dalam prospektus rights issue yang terbit pada 1 November 2021, YELO menawarkan sebanyak‐banyaknya 1.832.000.000 (1,83 miliar) saham Baru atau 80% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah PMHMETD I dengan nilai nominal Rp100 per saham dan Waran Seri I.
Setiap pemegang 1 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 10 November 2021 pukul 16.00 WIB berhak atas 4 HMETD.
![]() Harga teoritis rights issue YELO, BEI |
Dalam hal ini, setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru pada harga pelaksanaan sebesar Rp100 per saham.
Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima YEL dalam rights issue ini adalah sebesar Rp 183,20 miliar.
Dalam rights issue ini, dua pemegang saham utama YELO, PT Agung Inovasi Teknologi Indonesia (AITI) yang menggenggam 41,785% saham YELO dan PT Prima Jaringan Distribusi (PJD) yang memiliki 17,213% saham, tidak akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya.
Nantinya, kedua perusahaan tersebut mengalihkan HMETD‐nya kepada PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN) masing‐masing sebesar 639,40 juta dan 55,60 juta saham.
Setelah pelaksanaan rights issue, akan terjadi perubahan pengendali yang yang mana sebelumnya dikendalikan oleh AITI menjadi dikendalikan oleh ASN.
Dana hasil rights issue, dengan asumsi mencapai Rp 183,20 miliar dengan bagian hasil inbreng sebesar Rp 97,50 miliar, akan digunakan perseroan untuk sejumlah rencana bisnis perusahaan.
Pertama, sebesar Rp 69,50 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi 69,85% saham PT Abdi Harapan Unggul (AHU) milik ASN dengan setoran dalam bentuk inbreng dengan saham Perseroan sebanyak 695 juta saham.
Kedua, sebesar Rp 28 miliar untuk mengakuisisi 28,14% atau 280 ribu saham AHU milik Roby Tan (RT) dengan setoran dalam bentuk inbreng selaku RT sebagai pembeli siaga; atau pembelian saham AHU milik RT tersebut jika terdapat pemegang saham masyarakat yang melaksanakan HMETD miliknya.
Ketiga, apabila masih terdapat sisa dana setelah digunakan untuk akuisisi di atas, dana hasil penawaran umum tersebut akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, yakni pembelian persediaan paket data/pulsa untuk menunjang bisnis konektivitas.
Aksi korporasi ini sudah mendapatkan restu para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Agustus 2021.
Adapun, periode pelaksanaan dan perdagangan HMTED YELO berlangsung pada 12-18 November 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham YELO-ICON Perkasa, Grup MNC & Lippo Merana!