Gainers & Losers Sesi I

Saham TMAS-CARE Untung Gede, 4 Bank Mini Babak Belur!

Market - Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 November 2021 12:30
Peresmian Penggunaan Barang Milik Negara Di Lot-1 SCBD Jakarta Untuk Pembangunan Gedung Kantor Pusat OJK 'Indonesia Financial Center'. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi bank digital. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten yang bergerak di jasa transportasi laut dan perkapalan PT Temas Tbk (TMAS) dan emiten pengelola rumah sakit (RS) Metro Hospital PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan Selasa (9/11/2021).

Berbeda nasib, sebanyak 4 saham bank mini (dengan modal ini di bawah Rp 6 triliun), seperti PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) menghiasi daftar top losers siang ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat hingga perdagangan tengah hari. IHSG naik 0,28% ke posisi 6.650,575 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (9/11).

Menurut data BEI, 310 saham naik, 187 saham turun dan 169 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,91 triliun dan volume perdagangan mencapai 41,20 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 335,47 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 1,87 triliun.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (9/11).

Top Gainers

  1. Temas (TMAS), saham +%, ke Rp 24,62, transaksi Rp 496 M

  2. Capitol Nusantara Indonesia (CANI), +24,26%, ke Rp 210, transaksi Rp 10,9 M

  3. Metro Healthcare Indonesia (CARE), +8,65%, ke Rp 515, transaksi Rp 250,9 M

  4. Trimitra Prawara Goldland (ATAP), +7,34%, ke Rp 234, transaksi Rp 15,6 M

  5. Arkha Jayanti Persada (ARKA), +4,48%, ke Rp 70, transaksi Rp 16,9 M

Top Losers

  1. Bank Bumi Arta (BNBA), saham -6,92%, ke Rp 2.420, transaksi Rp 55,6 M

  2. Arkadia Digital Media (DIGI), -6,62%, ke Rp 282, transaksi Rp 13,8 M

  3. Bank Victoria International (BVIC), -6,59%, ke Rp 170, transaksi Rp 15,9 M

  4. Bank MNC Internasional (BABP), -6,50%, ke Rp 230, transaksi Rp 61,6 M

  5. Bank Oke Indonesia (DNAR), -6,37%, ke Rp 294, transaksi Rp 76,5 M

Menurut data di atas, saham TMAS memimpin kenaikan dengan melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 24,62% ke Rp 496/saham, melanjutkan kenaikan 6,99% pada perdagangan Senin kemarin.

Dalam seminggu, saham TMAS melejit 57,96% dan dalam sebulan melesat 61,04%.

Selain saham TMAS, saham CARE juga terdongkrak 8,65% ke posisi Rp 515/saham. Dengan ini, saham CARE sudah naik selama 3 hari beruntun. Saham CARE naik 7,74% dalam seminggu, sedangkan dalam sebulan terkerek 10,04%.

Di kutub berbeda, harga 4 saham bank mini anjlok, dengan 3 di antaranya ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB). Koreksi saham-saham bank mini terjadi setelah dalam beberapa hari terakhir, terutama kemarin, saham tersebut melesat tinggi.

Saham BNBA terjungkal hingga minus 6,92% ke Rp 2.420/saham, usai mendaki tinggi dalam 3 hari terakhir. Dalam seminggu saham ini masih melejit 51,25% dan dalam sebulan melambung 68,64%.

Kemudian, saham BVIC dan bank Grup MNC BABP juga terkena ARB, masing-masing ambles 6,59% dan 6,50%. Kemarin, saham BVIC ditutup melesat 25,52%, sedangkan saham BABP terkerek 13,89%.

Tidak ketinggalan, saham DNAR juga terjatuh hingga sebesar 6,37%, setelah melesat 24,60% pada Senin kemarin.

Sentimen terbaru pendorong saham bank mini adalah kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa seluruh pemilik bank mini telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan otoritas untuk memenuhi modal minimum Rp 2 triliun hingga Desember tahun ini.

Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan hingga saat ini OJK masih menunggu realisasi dari perbankan ini untuk memenuhi ketentuan modalnya ini.

"Semua komitmen bisa penuhi modal Rp 2 triliun, tinggal nunggu realisasinya," kata Slamet dalam pesannya kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/11/2021).

Menurut catatan CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 11 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Bumi Arta, Bank Ina, Bank Ganesha, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Saham REAL-MARI 'Ngamuk', BUKA-CENT Kena ARB


(adf/adf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading