
Baru Awal Pekan Saham YELO Terbang 28%, Gegara Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten penyedia jasa penyewaan modem wifi PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) melambung tinggi hingga 27,78% pada penutupan perdagangan, Senin (6/6/2022), ke level Rp 115 per unit.
Kenaikan tersebut terjadi seiring perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 113,8 miliar pada kuartal I 2022. Emiten teknologi di bidang jasa penyedia alat teknologi komunikasi dan layanan konektivitas ini, berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih di kuartal pertama tahun ini.
YELO mencatatkan kenaikan pendapatan bersih pada kuartal I-2022 sebesar Rp 113,8 miliar atau naik 57,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 72,2 miliar.
Pencapaian ini merupakan salah satu bukti komitmen YELO dalam mendorong percepatan transformasi bisnisnya terutama dalam layanan internet berbasis fiber optic yang cepat dan terjangkau.
Direktur Utama YELO, Wewy Susanto mengatakan, di masa pemulihan ini, YELO bersyukur masih terus bertumbuh bahkan meningkat cukup signifikan.
"Hal ini tidak terlepas dari komitmen dan upaya, serta ekspansi yang dilakukan Perseroan sehingga dapat terus mempertahankan eksistensinya bahkan terus bertumbuh. YELO juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 1,9 miliar atau naik sebesar 47,6% dan laba kotor sebesar Rp 2,4 miliar atau naik 201,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," jelas Wewy dalam keterangan resmi.
Setelah pencapaian tersebut, diharapkan perseroan dapat terus mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya hingga akhir tahun.
Untuk mempertahankan kinerja positifnya, salah satu strategi YELO adalah terus menyediakan internet cepat dan terjangkau melalui layanannya Viberlink, yaitu layanan internet yang menggunakan 100% fiber optic dengan kecepatan koneksi mencapai 100 mbps ke wilayah pelosok desa di pulau Jawa.
Hal ini bertujuan meningkatkan pemberdayaan ekonomi digital terutama wilayah desa pelosok baik untuk kegiatan pendidikan, pertanian, maupun industri kreatif sehingga dapat berkembang pesat.
"YELO menargetkan pemasangan Viberlink hingga di 580 stasiun kereta api dengan harapan dapat mempercepat pemberdayaan ekonomi digital dengan
fokus kami yang berada pada tingkat wilayah desa pelosok serta ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional," ungkap Wewy.
Oleh karenanya pada RUPSLB mendatang, YELO berencana akan melakukan rights issue dengan target mengumpulkan dana sebesar Rp 737 miliar.
Dengan dana tersebut, diharapkan YELO dapat segera melakukan pengembangan penjualan jaringan internet di sepanjang jalur rel kereta api di pulau Jawa khususnya untuk wilayah tier 2 dan tier 3, sepanjang 2.800 km yang meliputi sekitar 4.291 desa dengan jumlah penduduk sekitar 11 juta dan ini merupakan pasar yang cukup prospektif bagi perseroan ke depannya.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IPO, Inovasi & Jurus Ekspansi Bisnis Cat Avian di Era Pandemi
