Biden Mau 'Guyur' US$ 1 Triliun, Harga Karet Menguat

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
08 November 2021 13:20
Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra
Foto: Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka naik pada perdagangan hari ini karena laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan pengesahan RUU Infrastruktur senilai US$ 1 triliun menjadi angin segar terhadap investor terhadap gairah industri.

Pada Senin (8/11/2021) pukul 11.43 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 221,6/kg, naik 0,91% dibandingkan posisi perdagangan akhir pekan lalu.

karetSumber: Refinitiv

Penciptaan lapangan kerja AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Oktober karena lonjakan kasus COVID-19 (Coronavirus Disease-2019) mereda membuat aktivitas ekonomi mendapatkan kembali berjalan pada awal kuartal keempat. Pada Oktober, penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) adalah 531.000, naik dari bulan sebelumnya 312.000.

Sementara itu, Partai Demokrat AS akhirnya berhasil membawa Rancangan Undang-Undang (RUU) Infrastruktur senilai US$ 1triliunatau setara dengan Rp 14.300 triliun (kurs Rp 14.300/US$) untuk dibawa kepada Presiden Joe Biden untuk disahkan menjadi undang-undang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular