Waduh! Telkomsel Setop Kontrak dengan Tiphone, Mau Divestasi?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia

03 November 2021 16:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel memutuskan untuk menghentikan kontrak kerja sama dengan peritel ponsel, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).

Corporate Secretary TELE, Semuel Kurniawan menyampaikan, Grup Telkom sudah menghentikan kontrak kerja sama dengan perseroan sejak tahun 2020 akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan tutupnya pusat perbelanjaan di beberapa wilayah di ibu kota.

Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan penjualan yang berdampak kepada pemasukan perseroan.

"Sejak tahun 2020, Telkomsel telah memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan kerja sama dengan perseroan," kata Semuel, dalam penjelasannya kepada otoritas bursa, Rabu (3/11/2021).

Baca:

IPO Jumbo Mitratel, Seperti Apa Industri Menara Telko RI?

Semuel mengungkapkan, saat ini perseroan masih menjalankan usaha yang masih ada hingga saat ini, yakni distribusi pulsa melalui kerja sama agregator bank dan mitra modern channel.

"Perseroan juga masih berusaha untuk mengembalikan beberapa bisnis perseroan yang sempat terputus dengan kembali berkomunikasi dengan pihak supplier," ungkapnya.

Baca:

Wamen BUMN: SWF Dkk Mau Borong Saham IPO Mitratel Rp 11 T

Seperti diketahui, sejak 31 Desember 2019, perseroan membukukan arus kas negatif dari operasional. Hal ini juga berlanjut pada penurunan penjualan sampai dengan 30 September 2020.

Kondisi ini terjadi lantaran tiadanya pemasukan selama pandemi saat mall harus ditutup. Selain itu, pada tahun 2020, perseroan juga menyelesaikan kasus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Seperti diketahui, Grup Telkom saat ini menjadi pemegang saham TELE melalui anak usahanya, PT PINS Indonesia.

Per 30 September 2021, PT PINS Indonesia mengantongi 24% saham TELE.

Perusahaan ini masih dikendalikan PT Upaya Cipta Sejahtera dengan kepemilikan 37,32%. Lainnya dipegang PT Esa Utama Inti Persada sebesar 6,59%, pemegang saham individu Haiyanto 7,94% dan masyarakat sebesar 24,14%.