
Siap-siap! Emiten Menara Grup Djarum Sinyalkan Akuisisi Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) pada Oktober lalu telah mengakuisisi saham mayoritas PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) atau STP.
Manajemen TOWR pun menegaskan bahwa opsi akuisisi perusahaan menara lain dalam rangka konsolidasi bisnis tetap akan dilakukan lagi di masa depan.
"Secara internal enggak menutup kemungkinan [akuisisi lagi], beberapa entitas ada kantong-kantong efisien bisa reorganisasi lebih efisien. Konsolidasi industri, masih beberapa [dalam pembicaraan]," kata Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari dalam program Profit CNBC Indonesia, Rabu (3/11/2021).
Dia mengatakan konsolidasi bisnis adalah jawaban atas kebutuhan industri untuk lebih efisien. Ini yang dilakukan TOWR dalam rangka reorganisasi perusahaannya.
Konsolidasi ini punya tujuan juga dari segi ekonomi dan juga optimalisasi teknologi fiber yang akan digunakan pada tower yang dimiliki.
"Skala ekonomi pentingnya, kami terus melaksanakan pembangunan, kalau ada kesempatan akuisisi kita laksanakan," jelasnya.
Adam menambahkan dalam 1-2 tahun ke depan masih ada kebutuhan akan menara telekomunikasi. Alasannya, potensi ini bisa dilihat dari pemintaan di mana saat ini banyak daerah membutuhkan banyak tower, dari perdesaan hingga daerah padat penduduk.
"Tetap ada pertumbuhan fiberisasi menara, sesuai dengan tren kebutuhan masyarakat," kata Adam.
Dalam pemberitaan sebelumnya, TOWR secara resmi sudah mengakuisisi 94,03% saham SUPR. Kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen TOWR menjelaskan latar belakang keputusan ini untuk pengembangan usaha PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha TOWR.
Selain itu, akuisisi juga dilakukan dengan tujuan melakukan perluasan jaringan usaha. Dengan begitu posisi Protelindo dapat lebih kuat sebagai pemilik dan operator tower independen dalam rangka melayani operator telekomunikasi Indonesia.
Nilai transaksi yang dilakukan pada 1 Oktober lalu senilai RP 16,73 triliun.
Akuisisi itu dilakukan lewat Protelindo yang merupakan anak usaha TOWR. Harga pelaksanaannya adalah Rp 15.640 per saham, harga yang lebih tinggi dari harga saham SUPR pada September di level Rp 14.000/saham.
Saham SUPR diambilalih oleh Protelindo dari 14 pihak yaitu PT Kharisma Indah Ekaprima, Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited; Pioneering Networks Investments; Fajarindo Nusantara Holdings; Perdana Indonesia Holdings; Uniperkasa Indonesia Investments; Nusantara Connectivity Ventures; Puncak Pratama Holdings Limited.
Selain itu dari Clearwater Insight Investments; Tumbuh Abadi Holdings Limited; Sentral Nusantara Holdings Limited; Great Archipelago Capital; Evergreen Digital Capital; dan Towering Heights Investments Limited.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Caplok SUPR, Emiten Menara Grup Djarum Ngutang Rp 14 T
