Sakti! Dibayangi Tapering, IHSG Tetap Hijau Bos, Asing Masuk
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat dan kembali tembus level psikologis 6.500 hingga akhir perdagangan Rabu (3/11/2021).
IHSG naik 0,91% ke level 6.552,13. Sebanyak 307 saham menguat, 222 melemah dan 144 stagnan. Nilai transaksi pada sesi I tercatat sebesar Rp 10,83 triliun.
Asing terpantau membeli saham-saham domestik di pasar reguler dengan net buy mencapai Rp 98,42 miliar.
Saham yang banyak diborong asing adalah saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 119,1 miliar dan Rp 105 miliar.
Saham yang banyak dilego asing adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 178,3 miliar dan Rp 76,2 miliar.
IHSG sukses rebound setelah terpuruk dalam perdagangan dua hari terakhir. Indeks justru menguat jelang pengumuman tapering oleh bank sentral AS, the Fed dini hari nanti.
Taperingakan membuat likuiditas tidak lagi berlimpah, arus modal asing tidak akan sederas sebelumnya. Ini tentu akan berdampak ke IHSG, yang sudah naik hampir 9% sepanjang tahun ini.
Akan tetapi, sepertinya tapering tahun ini tidak akan membawa malapetaka seperti pada 2013-2015. Sebab, seperti yang sudah disampaikan, komunikasi The Fed berjalan dengan baik sehingga pasar punya waktu untuk menyesuaikan diri. Tidakujug-ujugseperti delapan tahun lalu.
"Ada beberapa alasan pengetatan kebijakan moneter di AS tidak akan menyebabkan eksodus modal asing di negara berkembang seperti 2013. Pertama,yieldobligasi pemerintah AS sekarang malah turun, tidak sepertitaper tantrum2013. Kedua, pelaku pasar punya waktu berbulan-bulan karena The Fed telah melakukan komunikasi sebelumnya.
"Ketiga, ketahanan eksternal negara-negara berkembang sekarang semakin kuat sehingga mampu meredam tekanan. Defisit transaksi berjalan (current account deficit) membaik, demikian pula cadangan devisa. Keempat, kredibilitas bank sentral negara-negara berkembang pun kini lebih kuat," papar riset Citi.
Tapering, yang kemungkinan datang besok, pasti sedikit banyak akan memberi pengaruh dan warna di pasar. Namun yakinlah, tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab, kini dunia (tidak terkecuali Indonesia) sudah jauh lebih siap dan kuat dalam menghadapi ancaman tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)