
Cuan Oksigen, Laba Q3 Emiten Samator-Sandi Uno Meroket 484%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen gas industri, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 172,52 miliar pada periode laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021.
Laba bersih tersebut melesat 484% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 29,52 miliar.
Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan penjualan AGII pada sembilan bulan pertama tahun ini yang sebesar Rp 2,07 triliun atau meningkat sebesar 31,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 1,57 triliun.
Namun, seiring dengan meningkatnya penjualan, beban pokok penjualan juga naik 23,6% menjadi Rp 1,11 triliun dari sebelumnya Rp 903,14 miliar.
Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono, mengatakan, kinerja keuangan perseroan pada kuartal ketiga tahun ini utamanya ditopang oleh permintaan gas oksigen medis meningkat tajam.
"Perusahaan mengambil kebijakan untuk tidak menaikkan harga jual. Seiring dengan berkurangnya kasus COVID-19 pada bulan-bulan berikutnya, kami mulai mengembalikan alokasi gas oksigen, yang sebelumnya sepenuhnya dialokasikan untuk kebutuhan medis, secara gradual dialokasikan untuk kebutuhan industri," kata Rachmat, dalam keterangan resmi, Rabu (3/11/2021).
Selama periode Januari-September 2021, Perusahaan kembali melihat pertumbuhan permintaan produk gas tidak hanya dari pelanggan kesehatan, namun juga dari sektor lainnya, termasuk Infrastruktur, barang konsumsi dan ritel.
Pertumbuhan penjualan diiringi dengan usaha perusahaan dalam menjaga operational excellence dan process improvement telah mendukung pencapaian margin EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi) dan laba tahun berjalan masing-masing di level 34,9% dan 8,6%, meningkat secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 29,9% dan 2,0%.
Per 30 September 2021, EBITDA tumbuh 53,7% secara tahunan menjadi Rp 723,56 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 470,84 miliar.
Dari sisi aset, per 30 September 2021, total aset mencapai Rp 8,05 triliun, meningkat 13,0% dibandingkan 31 Desember 2020 yang dilaporkan sebesar Rp 7,1 triliun.
Hal ini sebagian besar didorong oleh adanya transaksi akuisisi 2 unit bisnis milik PT Samator yang telah dirampungkan pada Maret 2021 guna meningkatkan sinergi bisnis gas di perusahaan.
Total liabilitas mencapai Rp 4,49 triliun, meningkat 20,3% dibandingkan 31 Desember 2020 yang sebesar Rp 3,7 triliun, yang juga turut dipengaruhi oleh adanya penambahan utang jangka panjang untuk membiayai transaksi dengan PT Samator.
Adapun, total ekuitas perseroan naik dari posisi Desember senilai Rp 7,12 triliun menjadi Rp 8,05 triliun pada 30 September 2021.
Per September, pemegang saham perusahaan yakni PT Samator 40,54%, PT Aneka Mega Energi 25%, PT Saratoga Investama Sedaya milik Sandiaga Uno dan Edward Soeryadjaya 8,83%, sisanya direksi dan komisaris. Investor pubik memegang 18,63%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Emiten Sandi Uno Ini 'Terbang', Gegara Tabung Gas?
