Kasus Covid-19 di China Makin Parah, Harga Nikel Jatuh

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 November 2021 15:23
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi Covid-19 (Coronavirus Disease-2019) di China yang semakin parah menekan harga nikel pada perdagangan hari ini.

Pada Selasa (2/11/2021) pukul 14.50 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 19.485/ton, turun 1,10% dibandingkan harga penutupan kemarin.

nikelFoto: Investing.com
nikel

"Dalam 14 hari terakhir, 14 wilayah provinsi telah melaporkan kasus baru yang ditularkan secara lokal atau pembawa tanpa gejala," kata juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Mi Feng, dikutip dari Reuters, Senin (1/11/2021).

"Wabah masih berkembang pesat, dan situasi pengendalian virus parah dan rumit," tambahnya.

Data NHC per 29 Oktober menunjukkan ada 377 kasus Covid-19 transmisi lokal. Dari 17 Oktober, saat klaster baru grup wisata ditemukan, virus corona sudah menyebar di 14 provinsi, dari sebelumnya 11 provinsi.

Kembali merebaknya virus corona di China berpotensi makin memberatkan aktivitas manufaktur negeri tirai bambu yang saat ini sedang lesu.

Aktivitas manufaktur China yang lesu mengaburkan prospek permintaan komoditas industri seperti nikel. China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga altivitas ekonomi China memiliki pengaruh terhadap laju harga logam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular