Ekonomi Jepang Rapuh, Harga Karet Runtuh

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 November 2021 15:49
A farmer collects latex at a rubber plantation in Buon Ma Thuot City, in Vietnam's central highland April 2, 2010. REUTERS/Kham
Foto: REUTERS/Kham

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka Osaka jatuh pada perdagangan siang ini setelah rilis bank sentral Jepang menunjukkan rapuhnya pemulihan ekonomi.

Pada Selasa (11/2/2021) pukul 13.10 WIB harga karet berjangka tercatat JPY 225,6/kg, turun 2,08% dibandingkan harga penutupan kemarin.

karetFoto: Refinitiv

Anggota Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) sepakat bahwa Jepang harus mempertahankan kebijakan moneter longgar untuk mendukung ekonomi yang rapuh, menurut risalah yang dirilis pada hari Selasa (2/11/2021).

Beberapa dewan anggota juga menekankan perlunya untuk tetap mendukung perusahaan dengan skema pinjaman bantuan pandemi darurat yang dibentuk tahun lalu. Namun, salah satu anggota mempertimbangkan penghentian program tersebut secara bertahap ketika pandemi mulai mereda.

"Jika dampak ekonomi dari pandemi mulai mereda, BOJ harus menghentikan program tersebut secara bertahap. Namun, itu akan menjadi keputusan yang membutuhkan kehati-hatian," kata anggota itu.

Beberapa orang lain juga mengatakan pengurangan produksi besar-besaran industri otomotif bisa merugikan ekonomi Jepang lebih dari yang diharapkan. Hal ini juga berpengaruh terhadap karet sebagai bahan baku pembuat ban mobil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular