Rupiah Anjlok ke Rp 14.250/US$, Sinyal Buruk Hadapi Tapering?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 November 2021 15:37
Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Sementara itu dari luar negeri, kabar baik datang dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) yang menurunkan level terkait Covid-19 untuk Indonesia. Berkat pengendalian Covid-19 yang baik, CDC berikan Indonesia Level 1 atau "rendah untuk penularan Covid".

Warga AS kini dapat bepergian ke Indonesia. Meski begitu, melalui situsnya, CDC sangat merekomendasikan pelancong untuk divaksinasi lengkap sebelum bepergian ke Indonesia.

"Wisatawan harus mengikuti rekomendasi atau persyaratan di Indonesia, termasuk mengenakan masker dan menjaga jarak 2 meter (6 kaki) dari orang lain," tulis CDC.

Selain AS, Australia juga mulai mengizinkan warga negaranya untuk berkunjung ke Indonesia. Keputusan ini diambil setelah Negeri Kanguru menurunkan level waspada perjalanan ke RI.

Awalnya Australia memberikan level tertinggi yakni 4 yang berarti "dilarang bepergian ke negara itu", tetapi kini turun menjadi level 2 atau "butuh kewaspadaan tinggi"

Meski banyak kabar baik, nyatanya pelaku pasar kini sudah berfokus pada pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis (4/11) dini hari waktu Indonesia.

The Fed hampir pasti melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini, dan pengumumannya akan dilakukan pada pekan depan.

Tapering pernah terjadi pada tahun 2013, dan membuat kurs rupiah jeblok. Tetapi saat ini kondisinya berbeda dengan 2013, fundamental Indonesia sudah jauh lebih baik.

Meski tetap saja pelaku pasar melakukan aksi wait and see, hingga mendapat kepastian kapan tapering resmi dilakukan dan seberapa besar. Rupiah pun kesulitan menguat.

Pasar saat ini melihat tapering paling cepat dilakukan pada pertengahan November dengan nilai US$ 15 miliar setiap bulannya dari saat ini US$ 120 miliar per bulan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular