
Tapering di Depan Mata, Perak Tertekan dan Tak Berdaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemilau perak di pasar spot memudar jelang rapat The Fed (FOMC) pekan depan yang mungkin akan jadi penentu arah kebijakan pengurangan stimulus AS.
Pada Jumat (29/10/2021) pukul 08:30 WIB, harga perak tercatat US$ 24.0100/troy ons, turun 0,37% dibandingkan dengan posisi di sehari sebelumnya.
![]() |
Tekanan turun kembali terjadi menjelang rapat dewan gubernur The Fed, yakni FOMC meeting, pada 2-3 November mendatang. "Risalah (pertemuan bulan lalu) memperjelas bahwa The Fed akan mengumumkan pengurangan pada pertemuan FOMC berikutnya, pada 2-3 November, kecuali jika terjadi bencana," kata Ian Shepherdson, kepala ekonom di Pantheon Macroeconomics.
The Fed saat ini tetap mempertahankan suku bunga mendekati nol tetapi dalam waktu dekat mereka akan mulai mengurangi US$ 120 miliar dalam pembelian aset bulanan mereka.
Ketua Jerome Powell mengatakan kepada wartawan selama konferensi pers setelah FOMC kemarin, proses tapering dapat dimulai segera dan kemungkinan akan berakhir sekitar pertengahan 2022.
Perak sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi selain emas. Namun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga dapat mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik serta indeks dolar AS, sehingga dapat menahan laju perak.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?