Pasar Nikel Defisit, Harga Nikel Bangkit

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
26 October 2021 15:29
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel menguat pada perdagangan hari ini setelah pasar nikel defisit selama Januari hingga Agustus 2021 karena permintaan yang lebih banyak dibanding produksi.

Pada Selasa (26/10/2021) pukul 13.40 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 20.375/tin, naik 0,34% dibanding harga penutupan kemarin.

nikelSumber: Investing.com

Berdasarkan laporan World Bureau of Metal Statistics (WBMS), Pasar nikel mengalami defisit selama Januari hingga Agustus 2021 sebesar 83,1 kt (kilo ton). Jumlah ini jauh di bawah tahun 2020 yang surplus sebesar 84,2 kt.

Produksi tambang nikel selama Januari hingga Agustus 2021 sebesar 1.744,8 kt, naik 211 kt atau 13,76% year-on-year dibanding periode yang sama tahun 2018.

Di Indonesia, negara produsen nikel terbesar di dunia, produksi smelter/refinery dalam delapan bulan pertama tahun 2021 adalah 556,5 kt, naik 46% yoy lebih tinggi dibanding tahun 2020. Sementara itu, permintaan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 255 kt pada Januari-Agustus 2021.

Pemulihan ekonomi dunia membuat permintaan logam meningkat, namun tidak ditopang oleh produksi. Sehingga pasokan ketat dan mendorong harga nikel ke level tertinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular