Duh... Covid China Ngamuk Lagi, Harga Karet Ambles

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 October 2021 11:35
A worker collects latex from a rubber tree in Sanya, in Hainan province in this November 6, 2007 file photo. Scientists are worried that the expansion of rubber plantations to feed China's voracious tyre industry, the world's largest, will destroy the ecosystem of Xishuangbanna, tucked between China's borders with Laos and Myanmar. REUTERS/Andy Gao/Files
Foto: REUTERS/Andy Gao

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka ambles pada perdagangan awal pekan ini karena kasus COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) melonjak di China saat ekonomi sedang lesu.

Pada Senin (25/20/2021) pukul 10.10 WIB harga karet berjangka Osaka tercatat JPY 227,4/kg, turun 1,52% dibanding harga penutupan akhir pekan lalu.

karetFoto: Refinitiv

Kasus Covid-19 China diprediksi bakal makin meningkat beberapa hari mendatang. Daerah yang terkena, juga diprediksi semakin meningkat.

Hal ini disebutkan Pejabat Kementerian Kesehatan Nasional China, seiring makin masifnya varian Delta di negeri itu seminggu terakhir. Ratusan penderita terinfeksi Covid-19 sejak klaster baru terkait kelompok wisata ditemukan 17 Oktober 2021.

"Gelombang infeksi menyebar di 11 provinsi dalam seminggu sejak 17 Oktober," kata juru bicara komisi itu, Mi Feng, ditulis Hindustan Times mengutip Bloomberg, Senin (25/10/2021). "Sebagian besar orang yang terinfeksi memiliki riwayat perjalanan lintas wilayah."

Hal ini menimbulkan kekhawatiran investor bahwa laju pemulihan ekonomi China akan makin lambat. Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal ketiga merosot ke 4,9% year-on-year (yoy), paling lambat dalam setahun.

Dampaknya persediaan karet di gudang China menumpuk karena kurang maksimal diserap oleh pasar. Persediaan karet di gudang yang dipantau oleh bursa berjangka Shanghai naik 7,5% dari minggu sebelumnya.

Mengacu pada data Statista, China merupakan konsumen utama karet dunia, dengan menyerap 4,7 juta metrik ton komoditas tersebut pada tahun lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular