
'Perang' Sengit Alibaba vs Amazon di Bank Digital RI, Panas!

Di Indonesia, kini sektor perbankan mengalami tren bank digital sehingga cloud menjadi salah satu infastruktur yang mesti dimiliki oleh perbankan.
Sejumlah bank sudah menetapkan pilihan untuk menggunakan layanan cloud, baik Amazon, maupun dari Alibaba.
Misalnya, PT Bank Banten Tbk (BEKS) juga tengah mendorong tercapainya kerja sama dengan Amazon Web Services (AWS). Kerja sama yang akan dilakukan adalah pengembangan sistem teknologi informasi Bank Banten dengan teknologi cloud (komputasi awan) yang dimiliki oleh AWS.
Amazon Web Services adalah layanan berbasis cloud computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan pengembangan sistem teknologi informasi ini untuk mendorong digitalisasi bank ini. Langkah ini merupakan strategi Bank Banten untuk bisa bersaing dengan perbankan digital saat ini.
"Jadi harus ke sana, dan mudah-mudahan kita terus bergerak. Mudah-mudahan pertemuan lanjutan dengan AWS ini bisa lebih mengerucut dan Agustus ini bisa kebentuk polanya gimana. Yang jelas Amazon kan ada kemampuan cloud yang hebat," kata Agus kepada CNBC Indonesia.
Bank Grup MNC milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) juga sudah berkolaborasi dengan dengan AWS) untuk mendukung aplikasi perbankan digital milik MNC Bank yang dinamakan MotionBanking.
Sementara itu, situs Alibaba Cloud menunjukkan, sejumlah perusahaan Indonesia juga menggunakan layanan Alibaba di antaranya emiten data center milik Toto Sugiri, PT Indointernet Tbk (EDGE).
Lalu Astra Financial, anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) di bidang jasa keuangan, berkolaborasi dengan Alibaba Cloud untuk menjalankan aplikasi Moxa.
Adapun emiten perbankan yang disokong Akulaku-Alibaba, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memperkuat keamanan siber layanan perbankan dengan menggandeng dua raksasa teknologi informasi global asal Tiongkok, yakni Huawei dan Tencent Cloud.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
