
'Perang' Sengit Alibaba vs Amazon di Bank Digital RI, Panas!

Periset data pasar teknologi informasi dan komputasi awan, Synergy Research Group mengungkapkan bahwa pendapatan ekosistem bisnis cloud - pada kuartal pertama tahun 2021 mencapai US$ 235 miliar atau setara dengan Rp 3.360 triliun (kurs Rp 14.300/US$).
Angka ini melonjak 25% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan pemain besar utama termasuk Amazon dan Microsoft.
Pada paruh pertama tahun 2021, total pengeluaran untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun infrastruktur cloud mencapai lebih dari US$ 70 miliar atau setara Rp 1.001 triliun, dengan belanja cloud yang dilakukan oleh publik - jaringan yang digunakan bersama - sekarang jauh lebih besar daripada private cloud atau digunakan secara pribadi oleh satu klien khusus.
Investasi infrastruktur oleh penyedia layanan cloud menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 150 miliar atau Rp 2.145 triliun dari layanan infrastruktur cloud (IaaS/Infrastructure as a Service, PaaS/Platform as a Service, layanan cloud pribadi yang dihosting) dan SaaS/Software as Service perusahaan.
Selain layanan perusahaan ini, infrastruktur cloud juga mendukung layanan internet seperti pencarian daring, jejaring sosial, email, e-commerce, game, dan aplikasi seluler.
Amazon Web Services (AWS) yang merupakan salah satu pemain awal telah memantapkan dirinya sebagai pemimpin di pasar untuk infrastruktur cloud dan saat ini masih menjadi yang terdepan.
Menurut perkiraan dari Synergy Research Group, pangsa pasar Amazon di pasar infrastruktur cloud di seluruh dunia sebesar 32% pada kuartal pertama tahun 2021, masih melebihi pangsa pasar gabungan dari dua pesaing terbesarnya, Microsoft dan Google.
Pada kuartal pertama 2021, pendapatan layanan infrastruktur cloud global mencapai US$ 39 miliar atau setara Rp 558 triliun, dan berada dalam jalur yang benar untuk melampaui pendapatan US$ 150 miliar tahun ini.
Dua perusahaan raksasa AS, Amazon dan Microsoft menyumbang lebih dari setengah pendapatan infrastruktur cloud dalam tiga bulan pertama tahun 2021, dengan delapan penyedia terbesar menguasai sekitar 80 persen pasar.
Alibaba sendiri berada di posisi keempat tepat di belakang Google dengan pangsa pasar yang diperoleh perusahaan raksasa China tersebut sebesar 6%.
"Amazon dan Microsoft memperoleh posisi kepemimpinan karena fokus secara agresif pada pertumbuhan layanan cloud mereka, kuartal demi kuartal, tahun demi tahun. [Kedua perusahaan tersebut] terus menginvestasikan miliaran dolar setiap kuartal dalam memperluas jejak pusat data global mereka, sementara pada saat yang sama meningkatkan portofolio layanan cloud, " ujar John Dinsdale, Kepala Analis di Synergy Research Group, dalam keterangan resmi.
NEXT: Rebutan Cloud di Bank Digital RI
