Berpindah ke Digital, OJK: Jumlah Bank RI akan Menyusut

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
21 October 2021 15:50
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana
Foto: Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Heru Kristiana mengungkapkan pihaknya telah memberikan aturan yang luas kepada bank untuk berinovasi dan mengembangkan layanannya. Selain itu, kata Heru, perbankan tidak memiliki pilihan lain selain melakukan transformasi digital.

"Dalam POJK yang sudah disusun, kami memberikan aturan yang luas untuk bank berinovasi. Kalau POJK yang sudah ada tidak digunakan dengan baik,maka bank tersebut akan ketinggalan dan ditinggalkan nasabahnya," kata Heru, dalam CNBC Indonesia Award 'The Best Future Banks', Kamis (21/10/2021).

Adanya tren bank digital menurutnya juga bisa mendorong tren konsolidasi bank semakin masif, dan didukung dengan POJK yang telah dirilis. Heru mengatakan aturan tersebut mengungkapkan untuk mendirikan bank baru, termasuk bank digital baru, modal yang dibutuhkan adalah Rp 10 triliun. Namun investor bisa mengambil alih bank yang sudah ada, dan menjadi lebih mudah.

"Jadi nanti ekosistem sudah dapat dan modal inti bisa sampai Rp 10 triliun. Diharapkan transformasi digital sekaligus mendorong konsolidasi bank. Ini sudah terjadi, dan jumlah bank kita dari tahun ke tahun menurun. Banyak sekali investor yang mau mengambil alih bank kita untuk melakukan transformasi digital," jelasnya.

"Kami mendorong untuk layanan digital bank semakin baik dan aman, saya rasa tidak ada bank yang tidak berlari ke arah sana (transformasi digital). Karena itu keharusan, dan pandemi mempercepat ini," lanjutnya.

OJK juga bersiap meluncurkan blue print yang akan mengatur dan menjadi panduan bagi bank fully digital. Dia mengingatkan dengan masifnya transformasi digital ini, bank harus cepat mengantisipasi perkembangan teknologi agar tidak tertinggal.

Selain itu, teknologi yang digunakan pun mahal dan tidak sehingga aspek modal untuk meningkatkan perbankan digital menjadi hal yang penting.

"Keamanan transaksi itu menjadi suatu keharusan, keamanan dari sisi nasabah dan keamanan dari sisi bank sendiri agar tidak ada yang mengganggu transaksinya," ujar Heru.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal-Sinyal Bank Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular