
Ada Ramalan Jokowi, Cek Fakta Saham Batu Bara-CPO-Nikel!

5 Saham Nikel dengan Kenaikan Tertinggi Sebulan
Emiten | Kode Ticker | Harga Terakhir (Rp) | % 1 Bulan |
Harum Energy | HRUM | 8125 | 50.93 |
Timah | TINS | 1715 | 13.20 |
Aneka Tambang | ANTM | 2570 | 9.83 |
Pelat Timah Nusantara | NIKL | 1165 | 7.87 |
Vale Indonesia | INCO | 5125 | 7.67 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) | Harga terakhir per 21 Oktober 2021, pukul 10.45 WIB
Terakhir, saham nikel menjadi saham yang paling kecil penguatannya dibandingkan batu bara dan CPO. Ini terjadi lantaran respons saham nikel terhadap kenaikan harga nikel terlihat agak terlambat. Selain itu, harga kontrak berjangka nikel--kendati cenderung naik sepanjang tahun ini--baru mulai menanjak tinggi pada awal Oktober 2021 ketika berhasil rebound dari level US$ 17.900-an/ton.
Apabila melihat tabel di atas, saham emiten milik taipan Kiki Barki HRUM menjadi yang paling meroket, yakni 50,93% dalam sebulan. Namun, sebagai catatan, bisnis tradisional HRUM adalah batu bara sehingga sentimen utama penyokong kenaikan saham ini adalah reli harga batu bara.
Di bawah HRUM, ada saham emiten BUMN TINS dan ANTM yang masing-masing naik 13,20% dan 9,83% dalam sebulan.
Tidak hanya itu, saham INCO juga terkerek naik 7,67% dalam sebulan terakhir.
Reli Harga Batu Bara, CPO, hingga Nikel
Lonjakan harga batu bara, CPO, dan juga nikel akhir-akhir ini memang luar biasa.
Menurut data Refinitiv, harga batu bara melonjak 30,7% dalam sebulan terakhir. Sementara, sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 188,2%. Hanya saja, dalam sepekan terakhir, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) sedang terkena aksi ambil untung (profit taking) dengan ambles lebih dari 25% ke US$ 213,1/ton.
Di tengah lesatan tinggi harga batu bara, perkembangan di China menjadi sentimen negatif bagi si batu hitam saat ini. Pemerintah China tengah mempertimbangan untuk melakukan intervensi terhadap harga komoditas yang naik tajam, termasuk batu bara. Asal tahu saja, sekitar 60% pembangkit listrik di China menggunakan tenaga batu bara.
Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China pada Selasa lalu mengungkapkan tengah mempelajari langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengintervensi harga batu bara. Pemerintahan Presiden Xi Jinping akan melakukan segala upaya agar harga kembali ke kisaran yang masuk akal.
Sementara, pada Kamis (21/10/2021) pukul 10:33 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 5.160/ton. Angka ini naik 1,76% dari posisi kemarin dan menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah perdagangan CPO.
Dengan demikian, harga ini memecahkan rekor tertinggi yang diciptakan pada penutupan perdagangan Rabu (20/10) kemarin ketika ditutup di MYR 5.071/ton.
Harga CPO saat ini masih menjalani tren bullish. Dalam sebulan terakhir, harga komoditas melonjak 19,17% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 43,33%.
Setali tiga uang, harga kontrak berjangka nikel juga mulai menunjukkan tren kenaikan akhir-akhir ini.
Pada Rabu (20/19), harga kontrak berjangka 3 bulan nikel di London Metal Exchange (LME) melesat 4,55% dibandingkan pada penutupan hari sebelumnya. Dalam sepekan nikel melejit 10,81%, sedangkan dalam sebulan melonjak 11,33%. Adapun secara ytd melambung 26,64%.
Memang, persediaan nikel di gudang LME terus terjun ke level terendah sejak Desember 2019. Pada tanggal 15 Oktober 2021, persediaan nikel tercatat 146.022 ton, turun 38,47% year-on-year (yoy) dibanding 15 Oktober 2020.
Rata-rata persediaan nikel pada bulan Oktober 2021 tercatat 150.570 ton, turun 13,52% month-to-month (mom) dibanding rata-rata persediaan September 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]