
IHSG Kembali Berakhir di Zona Merah pada Penutupan Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (21/10/2021), menyusul berlanjutnya aksi ambil untung pemodal usai libur nasional kemarin.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.652,075 atau susut 3,9 poin (-0,06%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,22% ke 6.670,273, indeks acuan utama bursa ini menyentuh level tertingginya pada 6.687,134 tepat pukul 09:00 WIB,
Namun, selepas itu IHSG berbalik turun hingga menyentuh level terendah hariannya pada 6.611,083 sekitar pukul 10:20 WIB. Mayoritas saham terkoreksi, yakni sebanyak 293 unit, sedangkan 215 lain menguat, dan 151 sisanya flat.
Nilai perdagangan meningkat, menjadi sebesar Rp 11,4 triliun yang melibatkan 20 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1 jutaan kali. Investor asing masih mencetak pembelian bersih (net buy), kali ini senilai Rp 51,2 miliar.
Saham yang mereka borong terutama adalah saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 150 miliar dan Rp 66,9 miliar. Saham TLKM naik 3,2% ke Rp 3.860 dan BMRI tumbuh 0,35% ke Rp 7.225/unit.
Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 131,5 miliar dan Rp 112,2 miliar. Kedua saham tersebut terkoreksi masing-masing sebesar 2,4% dan 1,3% menjadi Rp 6.200 dan Rp 7.400/saham.
Dari sisi nilai transaksi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali memimpin dengan total nilai perdagangan sebesar Rp 643,9 miliar, diikuti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 465,2 miliar dan ASII senilai Rp 438,2 miliar.
Koreksi terjadi setelah bursa kembali dibuka pasca libur nasional memperingati Hari Maulud Nabi. Pasar mengikuti tren di bursa Asia, di mana mayoritas bursa utama memang sedang tertekan.
Pelaku pasar juga masih berada dalam posisi ambil untung setelah reli pada awal pekan hingga membawa indeks acuan bursa kembali ke level psikologis 6.600. Padahal, sentimen pasar tengah positif, dengan penambahan kasus Covid-19 di bawah 1.000 orang dalam 5 hari beruntun.
Pemerintah pun memperlonggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang memicu ekspektasi ekonomi akan segera pulih dalam waktu dekat.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin memperkirakan transaksi berjalan di kuartal III-2021 akan mengalami surplus. Sehingga bisa memperkuat fundamental Indonesia. BI juga memutuskan melanjutkan kebijakan akomodatif berupa DP nol persen maksimal untuk penjualan properti dan kendaraan bermotor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1