Reli Tembaga Terhenti, China Jadi Biang Keladi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga terpantau turun pada perdagangan pagi ini. Investor melakukan aksi ambil untung setelah harga komoditas ini menguat 12,26% sepanjang September 2021. Harga batu bara thermal China yang terjun pada perdagangan kemarin juga menekan laju tembaga di tengah persediaan yang menipis.
Pada Kamis (21/10/2021) pukul 08.35 WIB harga tembaga tercatat US$ 10.169,75/ton, turun 0,46% dibanding harga penutupan kemarin.
Aksi profit taking dilakukan oleh investor setelah harga tembaga menguat signifikan dan menyentuh level tertinggi sejak Juni 2021. Menguatnya harga tembaga dipicu oleh persediaan di gudang yang terus turun.
Persediaan tembaga di gudang LME (London Metal Exchange) pada 20 Oktober tercatat 172.025 ton, turun 32,49% dari persediaan tertinggi pada 23 Agustus 2021 sebesar 254.800 ton.
Sementara itu, rencana menambah pasokan batu bara oleh pemerintah China membuat harga batu bara thermal di pasar Zhengzhou jatuh 6,35% pada perdagangan kemarin (20/10/2021). Kejatuhan ini menimbulkan efek knock-on atau menyebar ke harga metal seperti tembaga,
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)