
Buat yang Pegang Batu Bara-CPO-Nikel, Ini Ramalan Jokowi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara perihal krisis energi yang menimpa sejumlah negara dunia dan keunggulan Indonesia yang memiliki komoditas yang tengah melonjak harganya, termasuk batu bara, sawit, nikel dan tembaga.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri peresmian pembukaan Apkasi Otonomi Expo Tahun 2021 yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/10/2021).
Di depan para pemimpin daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Jokowi menegaskan semua pihak harus siaga menghadapi semua hal yang tidak pasti mengingat secara global negara-negara di dunia penuh dengan keragu-raguan dan ketidakpastian.
"Karena dunia global sekarang ini betul-betul penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelumnya tidak pernah terjadi," kata Jokowi.
Ia lantas menyinggung krisis yang menimpa Eropa dan China. Menurut Jokowi, hal itu tidak ada yang menduga.
Kendati demikian, eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak menampik kalau Indonesia diuntungkan karena harga komoditas naik.
"Saya kira daerah yang memiliki kelapa sawit [CPO, crude palm oil], yang memiliki batu bara seneng semuanya atau yang memiliki nikel atau yang memiliki tembaga semuanya seneng karena ekonomi di daerah penghasil komoditas itu pasti akan merangkak naik. Insya Allah akan merangkak naik," ujar Jokowi.
Jokowi menyatakan perekonomian daerah terutama perdagangan, investasi, dan turisme harus segera digerakkan kembali di tengah perjuangan negeri ini melawan pandemi virus Covid-19 yang melanda Indonesia, dan dunia, sejak Maret 2020.
"Pertama-tama saya apresiasi inisiatif Apkasi untuk segera menggerakkan perekonomian daerah, antara lain lewat expo ini. Saya setuju perdagangan, turisme, investasi harus mulai digerakkan, jangan terlambat tetapi dengan catatan kesehatan tetap nomor satu," kata Jokowi.
Kepala Negara menegaskan perekonomian harus segera diaktifkan kembali tetapi dengan tetap waspada terhadap masalah kedisiplinan protokol kesehatan.
Vaksinasi, menurut Jokowi, harus cepat dilanjutkan. "Kemarin [Selasa, 19 Oktober] saya mendapatkan informasi kita sudah menyuntikkan 171 juta dosis ke rakyat kita dan target kita nanti sampai di akhir Desember akhir tahun itu minimal 270 juta dosis, jadi masih banyak sekali dalam 2 bulan lebih ini yang harus kita lakukan utamanya berkaitan dengan vaksinasi," tegas Jokowi.
"Dan saya menyampaikan terima kasih sebesar besarnya dukungan bapak ibu saudara bupati semuanya dalam pelaksanaan vaksinasi daerah," kata Jokowi.
Terkait dengan harga komoditas, berdasarkan catatan Tim Riset CNBC Indonesia, harga batu bara memang masih turun pada perdagangan Selasa kemarin di mana harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup US$ 220,9/ton, ambles 6% dari hari sebelumnya.
Meski kemarin turun tajam, harga komoditas ini masih membukukan lonjakan 34,85% dalam sebulan terakhir. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 197,33%.
Sementara itu, kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sudah diperdagangkan lagi. Pada Rabu (20/10/2021) pukul 10:51 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 5.008/ton, melonjak 1,25% dibandingkan penutupan perdagangan awal pekan ini.
Harga CPO pun semakin mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah. Rekor tersebut tercipta pada 13 Oktober 2021 di MYR 5.021/ton.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Tipis Pekan ini, Harga CPO Kembali ke Atas RM 4.000/Ton!
