Analisis Teknikal

Dear Investor, Siap Lihat IHSG Cetak Rekor Sepanjang Masa?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 15/10/2021 08:12 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,36% ke 6.626,11 Kamis kemarin. IHSG kini hanya berjarak 1% saja dari rekor tertinggi sepanjang masa 6.693,466 yang dicapai pada 20 Februari 2018. Sehingga, tidak menutup kemungkinan rekor tersebut akan dipecahkan pada perdagangan Jumat (15/10).

Sentimen pelaku pasar sedang bagus, membuat IHSG sukses membukukan penguatan 3 hari beruntun. Investor asing juga memborong saham di dalam negeri, net buy kemarin tercatat sebesar Rp 1,44 triliun.

Aksi borong tersebut berpeluang berlanjut pada hari ini, melihat bursa saham global sedang menghijau. Kiblat bursa saham dunia, Wall Street, kemarin menguat tajam, indeks S&P 500 dan Nasdaq melesat masing-masing 1,7%, kemudian Dow Jones naik 1,4%.


Bursa Asia pun kembali mengekor pada perdagangan hari ini, indeks Nikkei Jepang menguat 0,8%, Kospi Korea Selatan lebih dari 1%. Melihat pergerakan tersebut, IHSG berpeluang memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa hari ini.

Secara teknikal, IHSG belum terbendung setelah menembus 6.500 yang sebelumnya menjadi tembok tebal.

Sepanjang tahun ini, IHSG sudah 3 kali menguji level tersebut, tetapi selalu gagal mengakhiri perdagangan di atasnya. Baru pada Rabu (13/10) IHSG sukses mengakhiri perdagangan di atasnya yang membuatnya terus menanjak.

Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Indikator Stochastic pada grafik harian berada di wilayah jenuh beli (overbought), akibat kenaikan tajam belakangan ini.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sementara jika melihat grafik 1 jam, IHSG masih berada di dalam pola Bullish Channel, sehingga ruang penguatan terbuka cukup lebar. Tetapi risiko koreksi juga cukup besar melihat indikator stochastic 1 jam yang berada di wilayah overbought.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

IHSG kini berada di dekat resisten 6.630 hingga 6.640 (level tertinggi 18 April 2019). Jika ditembus dan bertahan di atasnya, peluang IHSG memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa akan terbuka.

Sementara selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko terkoreksi ke 6.600. Support selanjutnya berada di kisaran 6.540.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"