
Kecewa dengan Asuransi, Ini Masukan Wanda Hamidah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekecewaan publik figur dan politisi Wanda Hamidah terhadap produk asuransi disampaikannya secara terang-terangan di media sosial, sejak Minggu (10/10/2021) lalu hingga saat ini.
Melalui akun Instagram pribadinya @wanda_hamidah, dia menjelaskan pada Rabu (13/10/2021) akhirnya bisa bertemu dengan pihak PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) untuk membahas mengenai masalahnya ini.
"Saya telah bertemu dengan Prudential, alhamdulillah apa yang menjadi keluhan dan kekecewaan saya sudah dicatat dengan baik dan pihak Prudential berjanji akan mereview ulang," kata Wanda dalam IGTV di akunnya, dikutip Kamis (14/10/2021).
Namun tak hanya menyampaikan kekecewaannya ini, Wanda juga mengatakan sebuah perusahaan asuransi harus memiliki manajemen krisis untuk menangani masalah yang dialami oleh nasabahnya.
"Intinya saya mengatakan, satu, sebaiknya setiap perusahaan asuransi memiliki crisis management. Jadi keluhan, komplain dari para klien ga cuma ditanggapi berdasarkan SOP saja, tapi cepat ditanggapi dengan personal, lebih ke heart to heart," terang dia.
Menurut dia, agen sebagai perwakilan perusahaan sehingga perusahaan harus bertanggungjawab terhadap product knowledge dari para agen. Sehingga agen seharusnya tidak hanya harus selalu dikejar target saja, namun juga harus mendengar kebutuhan klien, sehingga tidak hanya menjual produk namun memberikan produk sesuai dengan yang dibutuhkan oleh nasabah.
"Jadi agen ga cuma sekedar kejar target, closing, tanda tangan, lalu meninggalkan kliennya. Tapi juga mengawal kepentingan dan kemauan klien itu seperti apa, kebutuhan klien itu seperti apa," terang dia.
Selain itu, menurut dia sebaiknya agen juga jangan terlalu memberikan janji yang berlebihan kepada nasabah sehingga membuat ekspektasi nasabah menjadi sangat tinggi. Ada baiknya agen memberikan informasi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya agar nasabah tidak kecewa.
Lalu, pentingnya peran agen juga harus memiliki simpati dan empati terhadap kondisi klien. Sehingga bisa memberikan masukan terhadap masalah yang dihadapi oleh nasabah.
Tak hanya kepada perusahaan dan agen, Wanda juga mengingatkan kepada nasabah untuk lebih teliti lagi terhadap polis asuransi yang dimilikinya. Sehingga tidak hanya mempercayai hal yang disampaikan agen dari polis yang dimilikinya, namun juga mereview sendiri polis tersebut.
Lainnya adalah dengan menjaga hubungan baik dengan agen atau jika sudah lost contact segera meminta bantuan kepada perusahaan agar mendapatkan agen baru.
Di sisi lain, perusahaan juga jangan menyalahkan agen karena masalah yang sama dirasakan oleh banyak orang, bukan dirinya sendiri.
"Berarti something wrong with that. Kok jutaan maksudnya ratusan ribu atau ribuan agen yang salah ini kok nggak menjadi perhatian perusahaan. Kan mestinya menjadi perhatian perusahaan. Mungkin ketika di-training hal-hal yang menjadi perhatian perusahaan ini harus di-review lagi kenapa banyak nasabah yang merasa dirugikan, pasti ada missing link antara perusahaan dan agen," papar dia.
Seperti diketahui, sebelumnya ini Wanda mengunggah keluhannya mengenai pengalaman mengecewakan sebagai nasabah Prudential Indonesia.
Dia bahkan menyebut dengan sangat terang dalam sebuah slide "Aku menyesal pakai asuransi Prudential".
Pada dasarnya keluhan yang disampaikannya karena pertanggungan yang diberikan oleh asuransi yang dipakainya ini tidak sesuai dengan ekspektasi semula. Padahal, dia sudah menggunakan asuransi ini sejak lama, bahkan tahun lalu dia meningkatkan kelas asuransinya dengan biaya polis yang lebih mahal per bulannya.
"Hampir 12 tahun kami menggunakan asuransi @id_prudential tidak pernah sekalipun kami pakai," tulis Wanda dalam akunnya yang diunggah pada Minggu (10/10/2021).
"Gue ngerasa di-scam! Ditipu abis-abisan.. Sedih dan sakit hati bercampur menjadi satu sama asuransi @id_prudential. Apa semua asuransi gini ? Manis pas ditawarinnya aja ya.. I feel like closing down all my insurance...," tandasnya.
