Analisis Teknikal
Duet Old-New Economy Bawa IHSG Tembus 6.600, Sesi II Lanjut?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut menguat pada perdagangan sesi pertama Kamis (14/10/2021), dan sukses menembus level psikologis 6.600 ditopang saham konsumer.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.605,004 atau lompat 68,1 poin (+1,04%) pada penutupan siang. Dibuka meompat 1,04% ke 6.552,211, indeks acuan utama bursa ini terus melesat ke zona hijau tanpa sekalipun tercelup ke zona merah.
Level pembukaan tersebut sekaligus menjadi level terendah hariannya. Aksi beli masif para investor mengantarkan IHSG menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.637,4 beberapa menit jelang pukul 11:00 WIB.
Mayoritas saham terhitung melesat yakni sebanyak 268 unit, sedangkan 231 lainnya melemah, dan 151 sisanya flat. Nilai perdagangan masih tinggi, sebesar Rp 9,6 triliun yang melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan 972.000-an kali.
Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 1,2 triliun, menjadi net buy untuk keempat hari secara beruntun sepanjang pekan ini.
IHSG melanjutkan penguatan ke level psikologis 6.600 ditopang penguatan saham-saham konsumer, mengikuti saham perbankan yang kemarin telah membantu IHSG menembus level psikologi 6.500.
Sentimen positif yang mendorong saham-saham barang konsumer adalah membaiknya persepsi atau keyakinan konsumen dalam melihat ekonomi seiring adanya pelonggaran kebijakan mobilitas publik di tengah pagebluk Covid-19.
Menurut data Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan September 2021 mengalami kenaikan. BI mencatat IKK September 2021 sebesar 95,5, meningkat dari 77,3 pada bulan sebelumnya.
IHSG sudah melesat 1% lebih di sesi I. Bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.626 untuk membentuk tren bullish.
Sementara itu indeks harus melewati level support terdekat di 6.563 untuk mengalami tren bearish.
![]() Foto: Refinitiv |
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 74,4 yang artinya sudah mendekati level jenuh beli. Artinya peluang IHSG untuk melanjutkan penguatan cenderung terbatas.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Sentimen Lagi Negatif IHSG Malah Menguat, Sesi II Gimana?
(pap/pap)