Saham Emiten 'Receh' Properti Ngamuk, Ada Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham emiten properti menguat ke zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (14/10/2021). Sejumlah saham emiten berkapitalisasi pasar (market cap) mini alias di bawah Rp 200 miliar turut menguat pagi ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.43 WIB, indeks sektor properti (IDXPROPERT) juga tercatat menguat 0,45% ke posisi 857,46, naik bersama 8 indeks sektor lainnya.
Berikut ini kenaikan sejumlah saham properti, berdasarkan data BEI.
Bekasi Asri Pemula (BAPA), saham +6,00%, ke Rp 53/saham
Pollux Properti Indonesia (POLL), +2,00%, ke Rp 3.060/saham
Andalan Sakti Primaindo (ASPI), +1,61%, ke Rp 63/saham
Agung Podomoro Land (APLN), +1,40%, ke Rp 145/saham
Binakarya Jaya Abadi (BIKA), +1,37%, ke Rp 296/saham
Alam Sutera Realty (ASRI), +1,03%, ke Rp 196/saham
Lippo Cikarang (LPCK), +1,02%, ke Rp 995/saham
Ciputra Development (CTRA), +0,93%, ke Rp 1.080/saham
Summarecon Agung (SMRA), +0,53%, ke Rp 950/saham
Bumi Serpong Damai (BSDE), +0,45%, ke Rp 1.120/saham
Surya Semesta Internusa (SSIA), +0,41%, ke Rp 490/saham
Berdasarkan data di atas, setidaknya ada 3 saham emiten dengan nilai kapitalisasi pasar mini yang menguat, yakni BAPA (market cap Rp 35,07 miliar), ASPI (Rp 42,95 miliar), dan BIKA (Rp 169,39 miliar).
Saham BAPA memimpin kenaikan dengan melesat 6,00% ke Rp 53/saham. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp 1,29 miliar pagi ini. Saham BAPA sendiri berhasil rebound dari koreksi selama 2 hari terakhir.
Kedua, saham POLL yang terkerek 2,00% ke Rp 3.060/saham, melanjutkan kenaikan pada 2 hari sebelumnya. Dalam sepekan saham POLL melesat 8,96%, sementara dalam sebulan melejit 35,40%.
Kemudian, saham ASPI terapresiasi 1,61% ke Rp 63/saham, setelah terbenam di zona merah selama 3 hari terakhir.
Di posisi keempat dan kelima ada saham APLN dan BIKA yang masing-masing menguat 1,40% dan 1,37%.
Sentimen pasar yang ikut mendorong kinerja saham properti akhir-akhir ini, mulai dari tanda mulai membaiknya kinerja emiten, semakin gencarnya vaksinasi masyarakat, bunga pinjaman yang ringan, dan pengembangan bidang infrastruktur yang terus berlanjut.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memperpanjang stimulus ekonomi dari pemerintah terhadap sektor properti seperti DP 0% (down payment).
Diskon PPN 100% untuk sektor properti ini diberikan pemerintah untuk pembelian rumah tapak atau rusun baru yang sudah tersedia dan bukan inden dengan harga jual maksimal Rp 2 miliar. Serta diskon 50% untuk pembelian rumah tapak atau rusun baru dengan harga jual Rp 2 miliar - Rp 5 miliar.
Dalam riset terbarunya lembaga pemeringkat global Moody's menjelaskan, permintaan untuk properti residensial (tempat tinggal) Indonesia akan meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan penjualan para pengembang di tahun 2021 dan metrik kredit utama lain--meskipun akan tetap lebih lemah dan berada di bawah level pra-pandemi.
"Laju pertumbuhan pinjaman perumahan telah meningkat sejak awal 2021, didorong oleh pemulihan permintaan untuk properti residensial dan peningkatan pinjaman oleh bank," kata Jacintha Poh, Wakil Presiden dan Senior Credit Officer Moody.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Ada Insentif PPN Sewa Mal, Saham Properti Bergerak Liar
(adf/adf)