
Wah, 2 Bos Fantasia 'Penerus' Gagal Bayar Evergrande Resign!

Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah pengembang properti terkemuka di China, Fantasia Holdings Group Co., mengemuka setelah dua direktur keluar dari perusahaan tersebut.
Laporan Bloomberg, Selasa (12/10/2021), mengatakan, beberapa hari setelah gagal bayar obligasi dolar, Fantasia mengatakan direktur non-eksekutif independen Ho Man dan Wong Pui Sze mengundurkan diri. Keduanya hengkang meski tidak berselisih dengan dewan.
"Kepergian direktur terbaru akan mempersulit Fantasia untuk melanjutkan perdagangan," kata Mike Leung, manajer investasi di Wocom Securities Ltd.
"Ini karena perusahaan sedang menuju default utang dan mungkin delisting, beberapa orang dengan reputasi yang layak untuk menstabilkan kepercayaan investor akan bersedia mengabdikan diri untuk itu," lanjutnya.
Keluarnya dua direktur non-eksekutif independen Fantasia ini melanggar aturan pencatatan di Bursa Hong Kong.
Menurut aturan pencatatan, perusahaan harus memiliki setidaknya tiga, di antaranya setidaknya satu harus memiliki kualifikasi yang sesuai atau keahlian akuntansi atau manajemen keuangan terkait.
Fantasia akan berusaha untuk mengisi dua lowongan direktur non-eksekutif independen "secepat mungkin", meski dikatakan menemukan direktur baru akan menjadi tantangan bagi perusahaan ini.
Sebab, pada saat bersamaan, Fantasia sedang berjuang untuk mengumpulkan uang tunai di tengah krisis utang yang ditimbulkan Evergrande Group, penerbit junk bond terbesar di Asia.
Saham Fantasia telah ditangguhkan dari perdagangan Bursa Hong Kong sejak akhir September, sambil menunggu pengumuman tentang usulan pelepasan aset besar.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen mengatakan pada 4 Oktober bahwa mereka gagal membayar kembali obligasi US$ 205,7 juta yang jatuh tempo. Hal itu mengejutkan investor setelah sebelumnya memperkirakan mereka tidak memiliki masalah likuiditas.
Pada Jumat lalu, Fantasia mengatakan pihaknya menunjuk Houlihan Lokey (China) Ltd. sebagai penasihat keuangan untuk menilai struktur permodalannya, mengevaluasi likuiditasnya dan mengeksplorasi semua solusi yang layak untuk meringankan krisis ini.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Evergrande Jilid II, 2 Perusahaan China Ini Mau Bangkrut