Turis ke Singapura Tanpa Karantina, Cek Kurs Dolarnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Singapura sedang tinggi-tingginya, tetapi pemerintahnya akan membuka perbatasan international bagi para turis, bahkan tanpa perlu melakukan karantina.
Hal tersebut tentunya berdampak bagus bagi perekonomian, tetapi dampaknya ke dolar Singapura masih minim.
Pada perdagangan Selasa (12/10) pukul 12:27 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.480,72, dolar Singapura stagnan dibandingkan posisi penutupan awal pekan kemarin. Mata Uang Negeri Merlion ini berada di dekat level terendah sejak November tahun lalu.
Kemarin, Pemerintah Singapura melaporkan kasus Covid-19 bertambah sebanyak 2.263 orang, turun jauh dari rekor tertinggi sepanjang pandemi 3.703 yang tercatat pada Minggu lalu. Meski menurun jauh, tetapi penambahan kasus di Singapura masih berfluktuasi, sehingga ada risiko menanjak lagi.
Di saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya, pemerintah Singapura tetap mengambil kebijakan untuk membuka pintu masuk tanpa karantina. Jalur masuk yang dinamai vaccinated travel lane (VTL) itu sejauh ini diperuntukkan untuk turis asing dari delapan negara. VTL diharapkan akan dimulai pada Selasa (19/10) depan.
Dengan begitu nantinya para pelancong bisa melakukan perjalanan bebas tanpa harus karantina. Tapi mereka sudah harus divaksinasi.
Dilansir dari CNBC International, VTL sendiri diumumkan secara detil oleh Kementerian Transportasi Singapura. Jalur VTL tersebut baru akan berlaku bagi Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
"Semua delapan negara sudah terbuka untuk pelancong dari Singapura. Jadi VTL akan memulihkan perjalanan dua arah bebas karantina antara Singapura dan mereka," kata Menteri Perhubungan S Iswaran.
Sementara Indonesia juga akan membuka perbatasan internasional. Bali akan dibuka bagi turis mancanegara mulai 14 Oktober mendatang. Tetapi turis harus melalui masa karantina selama 5 hari, yang tentunya menjadi pertimbangan bagi wisatawan asing untuk melancong ke dalam negeri.
Nyoman Astama selaku Anggota Dewan Pertimbangan Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) kepada CNBC Indonesia mengatakan pemerintah memang sudah mengurangi masa karantina dari 8 hari menjadi 5 hari, namun itu terasa masih kurang.
"Prosedur ini belum menarik para wisman untuk berkunjung apabila mereka harus pindah hotel dari hotel karantina ke hotel yang mereka inginkan. AHLI mengharapkan masa karantina bisa diperpendek lagi menjadi 2-3 hari," ujar Astama.
Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah akan melakukan simulasi sebelum membuka secara penuh kawasan wisata di Pulau Dewata.
Dalam ratas siang, beliau sampaikan agar disiapkan maksimal dan simulasi terlebih dahulu sebelum dibuka," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip Selasa (12/10/2021).
Luhut mengatakan, pemerintah akan segera merilis daftar warga dari 18 negara yang boleh memasuki Indonesia. Hal tersebut akan dituangkan dalam Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)