Harga Nikel Makin Tenggelam Terseret Krisis Energi China

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 05/10/2021 15:39 WIB
Foto: Pabrik pengolahan nikel di Sorowako, Provinsi Sulawesi Selatan. (REUTERS/Yusuf Ahmad)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia kembali terperosok pada perdagangan siang ini ke level terendah sejak bulan Juli 2021. Hambatan produksi stainless steel akibat pembatasan listrik di China masih menghantui laju nikel.

Pada Selasa (5/10/2021) pukul 14:10WIB harga nikel tercatat US$ 17,845/ton. Turun 1,05% dibanding posisi kemarin.


Sumber: Investing.com

Krisis listrik di China saat ini terjadi meskipun ada upaya Beijing untuk mengekang penggunaan listrik industri berat. Penjatahan listrik saat ini sedang berlangsung di setidaknya sembilan provinsi dan wilayah. Pemerintah daerah di pusat industri utama seperti provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Guangdong telah meminta pabrik untuk membatasi penggunaan daya atau membatasi produksi mereka

Dampaknya pada industri sangat luas dan mencakup sektor-sektor padat energi seperti peleburan aluminium, pembuatan baja, manufaktur semen, dan produksi pupuk.

Masalah ini yang menjadi kekhawatiran investor bahwa permintaan nikel dari China sebagai salah satu konsumen besar nikel dunia akan berkurang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cuan Bisnis Rental Mobil Saat Industri & Pemerintah Berhemat