Gilak! Sehari Djarum 'Belanja' Hampir Rp 20 T Caplok 2 Emiten

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
01 October 2021 14:08
Ranch Market/dok Grand Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Djarum milik Hartono Bersaudara kembali memberikan kejutan di pasar modal RI. Teranyar, pada perdagangan hari ini, Jumat (1/10/2021), Grup Djarum diperkirakan mengeluarkan dana hampir mencapai Rp 20 triliun di tengah rencana perusahaan dalam mengakuisisi dua emiten.

Kedua emiten yang dimaksud adalah emiten pengelola Ranch Market PT PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) dan emiten menara telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Berikut penjelasan ringkas usaha akuisisi Grup Djarum di atas.

'Caplok' RANC lewat Blibli

Manajemen perusahaan e-commerce grup Djarum, PT Global Digital Niaga (GDN) atau lebih dikenal dengan Blibli menyatakan, perusahaan telah resmi menuntaskan akuisisi atas 51% atas saham RANC.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan manajemen Blibli, perseroan telah menyelesaikan pengambialihan sebanyak 797.888.628 saham milik PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) dari PT Wijaya Sumber Sejahtera, PT Prima Rasa Inti, PT Gunaprima Karyaperkasa, PT Ekaputri Mandiri, David Kusumodjojo, Suharno Kusumodjojo dan Harman Siswanto.

"Pengambilaihan saham tersebut mengakibatkan perubahan pengendalian pada RANC. Saham-saham tersebut dibeli pada harga Rp 2.550 per saham, sehingga total nilai transaksi pengambilalihan adalah sebesar Rp 2.034.616.001.400," ungkap Direksi Blibli, Jumat (1/10/2021).

Manajemen Blibli menyatakan, saat ini penerima manfaat dari GDN adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono, pendiri Grup Djarum.

"Tujuan pengambilalihan ini untuk pengembangan usaha dan perluasan ekosistem perseroan sebagai salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia," urai manajemen.

Setelah transaksi ini, nantinya Blibli akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Seperti diketahui, pada Kamis kemarin, terdapat transaksi jumbo di saham emiten pengelola supermarket produk makanan segar dan organik Ranch Market PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) di pasar negosiasi.

Dalam transaksi tersebut, investor domestik masuk menggunakan broker PT BCA Sekuritas (SQ), dengan membeli total 797,89 juta saham RANC di harga Rp 2.550/unit. Adapun total nilai transaksi negosiasi tersebut mencapai Rp 2,03 triliun.

Transaksi pembelian saham tersebut tercatat sebanyak 7 kali yang terjadi pada sekitar pukul 09.00 pagi tadi dan merupakan transaksi tutup sendiri atau crossing.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada transaksi di pasar negosiasi dengan nilai jumbo di saham SUPR pada perdagangan hari ini, Jumat (1/10).

Sebanyak 10,7 juta lot (1,07 miliar) saham SUPR ditransaksikan di pasar negosiasi di harga Rp 15.640/unit. Nilai transaksinya mencapai Rp 16,73 triliun.

Sontak transaksi ini membuat nilai transaksi BEI pada sesi I ini mencapai Rp 19,4 triliun, melanjutkan tren transaksi besar kemarin senilai Rp 24 triliun dalam sehari. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,55% di 6.252.

Transaksi negosiasi jumbo di saham SUPR diperantarai melalui broker CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU) dan UBS Sekuritas Indonesia (AK) sebagai penjual. Sementara itu broker Verdhana Sekuritas (BB) bertindak sebagai pembeli.

Berdasarkan data broker summary, nilai transaksi negosiasi jumbo ini melibatkan asing dan juga investor lokal. Sebesar Rp 2,9 triliun saham SUPR ditransaksikan di pasar negosiasi antar sesama investor domestik.

Sisanya lebih dari Rp 13 triliun terpantau asing menjadi pihak penjual sementara investor domestik menjadi pihak pembeli.

Transaksi negosiasi jumbo terjadi di tengah rencana salah satu emiten tower milik group Djarum yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) untuk mengakuisisi SUPR. Besar kemungkinan transaksi ini merupakan realisasi pembelian SUPR.

Menariknya, transaksi ini tidak difasilitasi oleh broker satu grup, PT BCA Sekuritas yang juga milik Grup Djarum.

Sebelumnya TOWR dikabarkan mendapatkan pinjaman dari sejumlah perbankan melalui dua entitas usahanya yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte).

Sebagai informasi,TOWR berencana mencaplok dan mengambilalih saham mayoritas emiten menara SUPR yang dilakukan lewat Protelindo.

Pembelian ini mewakili sekurang-kurangnya 90% dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam SUPR melalui pengambilalihan saham SUPR yang dimiliki oleh 14 perusahaan.

Asal tahu saja, di luar bisnis rokok kretek dan bank PT Bank Central Asia TBk (BBCA) atau BCA, Grup Djarum juga memiliki usaha elektronika (Polytron), rumah studio produksi (Visinema Pictures), perkebunan (HPI Argo), perdagangan elektronik (Blibli.com), agen perjalanan daring (Tiket.com), dan media komunikasi (Djarum Media, dengan nama Mola TV dan Super Soccer TV).

Selain itu ada bisnis makanan dan minuman (Savorita, dengan merek Yuzu), dan kopi (Sumber Kopi Prima, dengan merek Delizio Caffino). Tidak ketinggalan, Grup Djarum juga berinvestasi di startup game asal Singapura, Razer.

Kini BCA juga sudah mentransformasikan PT Bank Royal Indonesia menjadi PT Bank Digital BCA sebagai bank digital dengan nama platform "blu"

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular