Saham Teknologi RI Rontok, Mengekor Kejatuhan Indeks Nasdaq

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 29/09/2021 10:09 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham yang tergabung dalam indeks teknologi (IDXTECHNO) ambles pada awal perdagangan hari ini, Rabu (29/9/2021), tersengat sentimen anjloknya saham-saham teknologi di bursa global.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.35 WIB, IDXTECHNO menjadi yang paling merosot di antara indeks sektor lainnya, yakni sebesar 1,69% ke posisi 9.644,212.

Berikut pelemahan saham teknologi, berdasarkan data BEI.


  1. Kresna Graha Investama (KREN), saham -6,62%, ke Rp 127/saham

  2. Bukalapak.com (BUKA), -3,89%, ke Rp 865/saham

  3. Anabatic Technologies (ATIC), -3,70%, ke Rp 6502/saham

  4. Sentral Mitra Informatika (LUCK), -2,73%, ke Rp 214/saham

  5. Elang Mahkota Teknologi (EMTK), -2,67%, ke Rp 1.825/saham

  6. Distribusi Voucher Nusantara (DIVA), -2,36%, ke Rp 2.070/saham

  7. NFC Indonesia (NFCX), -2,18%, ke Rp 8.975/saham

  8. Galva Technologies (GLVA), -1,47%, ke Rp 268/saham

  9. Digital Mediatama Maxima (DMMX), -1,11%, ke Rp 2.680/saham

  10. Hensel Davest Indonesia (HDIT), -0,67%, ke Rp 298/saham

  11. Metrodata Electronics (MTDL), -0,35%, ke Rp 2.880/saham

  12. M Cash Integrasi (MCAS), -0,25%, ke Rp 9.925/saham

Menurut data di atas, saham KREN menjadi yang paling ambles, dengan turun hingga batas auto rejection bawah (ARB) 6,62% ke Rp 127/saham. Kemarin, saham KREN juga terkena ARB 6,85% ke Rp 136/saham.

Praktis, dalam sepekan, saham KREN ambles 17,53%, sementara dalam sebulan anjlok 21,60%.

Kedua, saham e-commerce yang dimiliki Grup Emtek (EMTK), BUKA, yang merosot 3,89% ke Rp 865/saham. Dalam sepekan saham ini masih naik 1,76%, sementara dalam sebulan turun 2,81%.

Kabar teranyar, saham BUKA baru saja masuk 5 indeks saham acuan sekaligus dan mendepak saham penghuni sebelumnya. Padahal saham BUKA belum 2 bulan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah listing pada 6 Agustus silam.

Berdasarkan data evaluasi fast entry yang sudah dilakukan oleh otoritas BEI, saham BUKA berhasil masuk indeks IDX30, LQ45, IDX80, JII (Jakarat Islamic Index) dan JII70.

Saham BUKA menggeser saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Link Net Tbk (LINK), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Ultrajaya Milk Tbk (ULTJ).

Setali tiga uang, saham induk BUKA, EMTK, pun tersungkur 2,67% ke Rp 1.825/saham. Dengan ini, saham EMTK sudah ambles selama 4 hari beruntun. Tak pelak lagi, selama sepekan saham ini merosot 5,68%, sementara dalam sebulan tergerus 12,68%.

Selain menjadi pengendali BUKA, EMTK juga memiliki lini bisnis ekonomi digital lain, yakni DANA di bisnis finansial, dan Vidio untuk bisnis streaming.

Mengenai kinerja keuangan terbaru, EMTK berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 264,58 miliar pada semester pertama tahun 2021.

Emiten milik taipan Eddy Sariaatmadja ini mampu membalikkan keadaan dari semula mengalami kerugian bersih yang mencapai Rp 210,44 miliar pada 6 bulan awal tahun 2020 lalu.

Perolehan laba perusahaan digenjot oleh pendapatan yang mengalami kenaikan 21,56% menjadi Rp 6,45 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,30 triliun.

Sebelumnya, tiga indeks utama di Wall Street ditutup ambruk pada dini hari tadi waktu Indonesia di tengah anjloknya saham-saham teknologi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,63% ke level 34.299,99, S&P 500 ambruk 2,04% ke 4.352,64, bahkan Nasdaq Composite anjlok nyaris 3% atau lebih tepatnya anjlok 2,83% ke posisi 14.546,68.

Adapun saham teknologi AS yang anjlok, seperti Apple yang turun 2,38%, Amazon.com (-2,64%), Microsoft (-3,62%), Facebook (-3,66%), NVIDIA (-4,48%), Alphabet A (-3,72%).

Amblesnya saham teknologi Negeri Paman Sam tersebut menular ke kawasan Asia.

Bursa saham Asia pun ambruk, seiring dengan pergerakan bursa Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat, karena menguatnya yield Treasury hingga menyentuh lebih dari level 1,5%.

Pagi tadi, Indeks Nikkei Jepang dibuka ambruk 1,91%, Hang Seng Hong Kong ambles 1,72%, Shanghai Composite China tergelincir 1,08%, Straits Times Singapura melemah 0,44%, dan KOSPI Korea Selatan anjlok 1,77%.

Tidak hanya itu, Indeks Nikkei Jepang dan Korea Selatan dibuka ambruk nyaris 2%.

Saham konglomerat Jepang, Softbank Group jatuh nyaris 2% dan saham Samsung Electronics di Korea Selatan tergelincir 2,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Produk Unggulan Asuransi 2025 Saat Ekonomi Penuh Tantangan