Bos Microsoft Bicara Soal Akuisisi TikTok, Ada Apa?

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
28 September 2021 12:30
Satya Nadella (Reuters)
Foto: Satya Nadella (Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan upaya yang gagal dalam mengambil alih aset TikTok AS tahun lalu, menjadi hal paling aneh yang pernah dikerjakan perusahaan. Pasalnya, pada Agustus tahun lalu TikTok sedang dalam pembicaraan untuk menjual operasinya di AS karena pemerintahan Trump mengancam akan melarang aplikasi tersebut kecuali jika perusahaan induk ByteDance menemukan pembeli AS untuk itu.

Pada satu titik, Microsoft adalah salah satu perusahaan yang berpotensi mengakuisisi TikTok AS, tetapi mundur pada September 2020, ketika Oracle dipilih untuk menyediakan server cloud untuk aplikasi tersebut.

"Pertama-tama, Anda harus ingat, TikTok datang kepada kami, kami tidak pergi ke TikTok," kata Satya Nadella dilansir dari CNBC International, Selasa (28/9/2021). "TikTok terjebak di antara banyak masalah yang mereka alami di dua ibu kota, dan mereka ingin bermitra."

TikTok awalnya menginginkan penyedia cloud yang juga dapat menawarkan layanan keamanan. Satya Nadella mengatakan pemerintah AS tampaknya pada akhirnya kehilangan minat untuk mendorong transaksi tersebut.

"Tapi saya cukup tertarik," katanya. "Dan katakanlah itu properti yang bagus, tentu saja."

Nyatanya, operasi TikTok di AS tidak pernah terjual. Pada bulan Juni, Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang mencabut perintah administrasi Trump untuk melarang aplikasi tersebut.

"Presiden Trump, saya pikir dia memiliki semacam sudut pandang tertentu tentang apa yang dia coba lakukan di sana," kata Satya Nadella. "Ada periode waktu di mana saya merasa bahwa Pemerintah AS memiliki beberapa persyaratan tertentu, dan kemudian mereka menghilang begitu saja."

Satya Nadella mengatakan Microsoft berada dalam posisi yang baik untuk membeli atau bermitra dengan TikTok. Saat ini aplikasi Tiktok tercatat memiliki satu miliar pengguna bulanan di seluruh dunia. Dia mengatakan bahwa Microsoft memiliki platform cloud, teknologi keamanan dan para ahli insinyur untuk dapat mengambil alih basis kodenya.

Selain itu, kemampuan Microsoft untuk memoderasi konten dan menjaga keamanan anak-anak di media sosial juga menjadi daya tarik bagi perusahaan induk TikTok.

"Anda sebaiknya mengetahui sesuatu tentang menjalankan media sosial, yang kami ketahui melalui Xbox Live atau LinkedIn," kata Nadella.

Meski demikian, Nadella enggan menegaskan apakah dia masih ingin membeli aplikasi tersebut. Dia hanya menjabarkan bahwa puas dengan apa yang dimiliki perusahaan saat ini. Namun dia mengakui bahwa kesepakatan itu menarik bagi Microsoft karena desain teknis TikTok.

"Ini produk yang menarik," ungkapnya.


(rah/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fantastis! Dalam 3 Bulan Sudah 8 M Video Diunggah di TikTok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular