Terkuak Alasan 3 Broker BUMN Tebus Saham PTBA Rp 1,6 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten batu bara BUMN PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan informasi terkait pengalihan atau penjualan saham treasuri perusahaan yang dilakukan pada Rabu (22/9/2021) kemarin.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen PTBA menyatakan ada tiga broker BUMN yang membeli saham treasuri PTBA tersebut, yakni PT BNI Sekuritas (BNIS), PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), dan PT Bahana Sekuritas (Bahana).
Adapun jumlah saham treasuri PTBA yang dijual pada tanggal 22 September 2021 sebanyak 303.148.100 atau 303,14 juta saham di harga Rp 2.280/saham, yang merupakan harga penutupan sehari sebelum tanggal penjualan. Dengan demikian nilai penjualan mencapai Rp 691,18 miliar.
"Pengalihan dilakukan pada tanggal 22 September 2021 dan perseroan telah berhasil mengalihkan kembali saham treasuri dengan harga Rp 2.280 per saham, di mana harga tersebut tidak lebih rendah dari Rp 2.197 per saham, harga rata-rata penutupan selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan," tulis manajemen PTBA diwakili Sekretaris Perusahaan Apollonius Andwie C, dikutip Kamis ini (23/9).
"Kegiatan usaha pembeli yakni pembeli [3 broker] merupakan Anggota Bursa [AB] yang memiliki kegiatan usaha salah satunya yaitu perdagangan efek sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BNIS, BRIDS, dan Bahana merupakan pihak pembeli yang terafiliasi dengan PTBA karena baik langsung maupun tidak langsung dikendalikan oleh pengendali yang sama, yaitu Negara Republik Indonesia," tulis manajemen PTBA.
Adapun saham treasuri yang dijual tersebut merupakan saham hasil pembelian kembali (buyback) pada 2 September 2015 1 Desember 2015.
Waktu itu, PTBA melakukan buyback terhadap 330.296.500 saham atau 2,87% dari total saham.
"Dana yang diperoleh dari hasil pengalihan saham treasuri pada tanggal 22 September 2021 yang belum dikurangi dengan biaya placement dan pajak yang dikenakan oleh Bursa Efek (Placement Fee) yaitu sejumlah Rp 691,18 miliar," jelas pihak PTBA.
Ini adalah kali keempat PTBA menjual saham treasuri perseroan, setelah terakhir pada 4 Desember 2019 ketika menjual 96.093.700 saham.
Dengan demikian, total saham treasuri yang sudah dialihkan perusahaan pada 2 April 2019, 8 Mei 2019, 4 Desember 2019 dan 22 September 2021, tanpa mempertimbangkan placement fee, yaitu sebesar Rp 2,87 triliun.
Sementara, jumlah saham treasuri yang masih dimiliki oleh PTBA saat ini adalah sebanyak 33.449.900 saham atau setara dengan 0,29% dari total saham perseroan.
Sebelumnya CNBC Indonesia melaporkan, terdapat transaksi saham jumbo di saham Bukit Asam di pasar negosiasi pada perdagangan Rabu kemarin (22/9).
Menurut data BEI, investor menggunakan tiga broker BUMN dalam pembelian saham PTBA di pasar negosiasi tersebut, yakni BNI Sekuritas (kode broker NI), Bahana Sekuritas (DX), dan BRI Danareksa Sekuritas (OD).
Melalui BNI Sekuritas, investor melakukan pembelian saham PTBA sebanyak 4,88 juta lot (488 juta saham).
Kemudian, lewat Bahana Sekuritas membeli 1,23 juta lot (123 juta saham), dan Danareksa Sekuritas memborong 1,12 juta lot (112 juta saham) di harga Rp 2.280/saham dari investor yang menggunakan broker yang sama sehingga transaksi ini merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing.
Secara total, investor membeli 7,24 juta lot saham dan menggelontorkan dana sebesar Rp 1,65 triliun untuk menebus transaksi ini.
Asal tahu saja, per 31 Agustus 2021, mayoritas saham PTBA dipegang oleh pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan persentase sebesar 65,93, sementara 31,15% sisanya dimiliki pemegang saham masyarakat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Jual Saham Treasuri ke 3 Broker BUMN, Bukit Asam Raih Rp691 M
(adf/adf)