
Efek Evergrande Pudar & Asing Masuk, IHSG Terbang 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat dibuka flat di level 6.060,3 pada perdagangan Rabu (22/09/2021) sukses melesat kencang jelang 1 jam perdagangan d50ana IHSG menguat 1% ke 6.120,90.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 5,6 triliun dengan asing mencatatkan net buy sebesar Rp 255 miliar.
Saham yang dikoleksi oleh asing di awal-awal perdagangan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih masing-masing sebesar Rp 162 miliar dan Rp 75 miliar.
Sementara itu saham yang banyak dilepas asing adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan nilai net sell mencapai Rp 13 miliar. Di posisi kedua saham yang paling banyak dilego asing adalah saham PT MNC Studios Internasional Tbk (MSIN) dengan jual bersih senilai Rp 21 miliar.
Kekhawatiran investor terkait dengan risiko penyebaran virus corona (Covid-19) varian delta yang kian meluas juga mulai berkurang, setelah Johnson & Johnson (J&J) melaporkan bahwa suntikan vaksinnya memiliki efektivitas hingga 94%.
Selain itu, kecemasan investor terkait krisis likuiditas Evergrande Group sepertinya mulai berkurang, ditandai dengan mulai stabilnya pasar saham Asia pada perdagangan kemarin, meskipun indeks Nikkei masih ambruk pada penutupan perdagangan kemarin.
Dari agenda ekonomi penting, bank sentral Jepang dan China akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbarunya pada hari ini.
Sementara itu di Eropa, data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini adalah data pembacaan awal dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Zona Euro pada periode September 2021.
Namun sebagian besar investor global masih memfokuskan perhatiannya ke rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang sudah dimulai pada Selasa malam waktu Asia dan akan diumumkan pada Kamis (23/9/2021) dini hari waktu Asia.
Selain mengumumkan hasil rapat, The Fed juga akan memproyeksikan ekonomi kuartalan mereka yang populer disebut dot plot. Ketua The Fed, Jerome Powell telah mengatakan bahwa tapering (pengurangan suntikan likuiditas ke pasar) bisa dimulai tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga