AS Ternyata Banyak Ngutang ke China-Jepang, Nih Buktinya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar 'gunungan' utang pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen bahkan menyebutkan batas utang AS saat ini menembus US$ 28,4 triliun atau sekitar Rp 404.000 triliun (kurs Rp 14.250/US$).
Berdasarkan data dari Statista, per Agustus lalu, nilai utang AS mencapai US$ 28,427 triliun, nyaris sama dengan bulan sebelumnya, tetapi turun cukup jauh dari bulan Juni sebesar US$ 28,529 triliun.
Bicara utang pemerintah AS khususnya obligasi atau surat utang alias US Treasury, negara kreditor yang paling besar saat ini adalah China dan Jepang, berdasarkan data dari Departemen Keuangan AS (Department of Treasury).
Jepang menjadi pemegang Treasury AS terbesar sejak pertengahan 2019 lalu mengalahkan China. Pascaperang dagang antara AS dan China berkobar, pemerintah China cenderung melepas kepemilikan Treasury, sementara Jepang terus bertambah.
Kini, Jepang memiliki Treasury AS sebesar US$ 1,3 triliun, setara dengan Rp 18.520 triliun.
Sementara China menjadi negara kreditor terbesar kedua setelah Jepang, di mana China memiliki Treasury sebesar US$ 1,1 triliun atau Rp 15.670 triliun.
Setelah Jepang dan China, lima besar negara kreditur AS berikutnya ada di Inggris sebesar US$ 539,48 miliar atau Rp 7.687 triliun, Irlandia sebesar US$ 319,71 miliar atau Rp 4.555 triliun, dan Swiss sebesar US$ 298,32 atau setara Rp 4.251 triliun.
Berikut lima besar negara kreditor AS per Juli 2021.
NEXT: AS Terancam Gagal Bayar di Oktober
(tas/tas)