Ekonomi China Kurang Gairah, Harga Karet Lesu Darah
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka pasar China terkoreksi karena aksi ambil untung investor setelah harganya naik 2,5% dalam sepekan.
Pada perdagangan Senin (20/9/2021) pukul 15:00, harga karet tercatat CNY 12.825/kg. Turun 0,47% dibanding posisi kemarin.
Pergerakan harga karet dunia masih dibayangi oleh aktivitas ekonomi China yang menurun akibat penguncian beberapa wilayah dalam upaya mengendalikan COVID -19 (Coronavirus Disease 2019). Pertumbuhan output industri China pada Agustus 2021 sebesar 5,3% year-on-year (yoy). Pertumbuhan ini menjadi yang terendah sejak Juli 2020.
Pertumbuhan output industri di China lebih rendah dari konsensus Reuters sebesar 5,8% year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut juga lebih rendah disbanding bulan Juli sebesar 6,4% year-on-year (yoy).
Adanya pembatasan wilayah dan langkanya semikonduktor untuk produksi mobil telah membuat lesu aktivitas ekonomi di negeri panda tersebut.
Sehingga timbul kecemasan bagi pelaku pasar untuk permintaan karet dunia. Apalagi China merupakan konsumen karet terbesar di dunia saat ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)