
Sempat Melesat ke Rp 14.180/US$, Rupiah Akhirnya Tumbang!

Kabar baik bagi rupiah Fitch Solutions memprediksi Mata Uang Garuda akan berada di Rp 14.000/US$ di akhir tahun ini.
Jika dilihat dari posisi penutupan perdagangan Rabu kemarin di RP 14.240/US$, rupiah berjarak sekitar 1,7% dari level psikologis Rp 14.000/US$. Tetapi level tersebut bukan merupakan yang terbaik bagi rupiah, sebab di awal tahun ini pernah menyentuh Rp 13.855/US$.
Proyeksi terbaru Fitch Solution tersebut lebih kuat ketimbang bulan sebelumnya di Rp 14.300/US$. Yang menarik, meski saat nilai tukar rupiah diproyeksikan menguat, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru dipangkas, begitu juga dengan Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga.
Melihat proyeksi-proyeksi tersebut, artinya penguatan rupiah di sisa tahun ini kemungkinan akan terjadi akibat lesunya dolar Amerika Serikat (AS). Tidak hanya rupiah, beberapa mata uang Asia lainnya seperti ringgit Malaysia, won Korea Selatan, dan dolar Taiwan juga diprediksi menguat.
Dalam laporan bulanan edisi Agustus dengan judul Delta Variant a Severe Threat to Asia's Growth Recovery, Fitch Solution memprediksi produk domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun ini akan tumbuh 4,38%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 4,5%. Salah satu penyebab pemangkasan tersebut adalah penyebaran virus corona sejak Juli lalu, yang membuat pemerintah mengetatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal yang sama membuat proyeksi PDB Malaysia juga dipangkas menjadi 4,95% di tahun ini,m dari sebelumnya 5,5%. Tetapi, ringgit Malaysia justru diperkirakan akan menguat ke RM 4,05/US$, dari sebelumnya RM 4,08/US$.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) yang sudah menahan suku bunga acuan 3,5% dalam 6 bulan beruntun diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,25%.
Ketika suku bunga diturunkan, maka imbal hasil (yield) obligasi akan ikut menurun sehingga ada risiko aliran investasi ke pasar obligasi tersendat. Tetapi di sisi lain, bunga pinjaman juga bisa ikut menurun, yang membuat roda perekonomian semakin bergeliat.
Inflasi yang rendah bisa menjadi salah satu alasan BI diperkirakan kembali memangkas suku bunga. Fitch Solutions memprediksi rata-rata inflasi Indonesia tahun ini sebesar 2,27%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
