Perhatian! Saham Bank Mini Ngegas, Allo Bank 'Ngamuk' Lagi

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
16 September 2021 10:18
Allo Bank
Foto: Allo Bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank-bank mini alias bank dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun kembali menguat ke zona hijau pada awal perdagangan Kamis (16/9/2021), usai cenderung melemah pada perdagangan sebelumnya.

Berikut pergerakan saham bank mini, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.27 WIB.

  1. Allo Bank Indonesia (BBHI), saham +6,34%, ke Rp 3.690/saham
  2. Bank Oke Indonesia (DNAR), +5,33%, ke Rp 356/saham
  3. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), +4,78%, ke Rp 2.410/saham
  4. Bank Bisnis Internasional (BBSI), +1,80%, ke Rp 5.650/saham
  5. Bank Neo Commerce (BBYB), +1,03%, ke Rp 1.470/saham
  6. Bank IBK Indonesia (AGRS), +0,79%, ke Rp 256/saham
  7. Bank Capital Indonesia (BACA), +0,47%, ke Rp 432/saham
  8. Bank Bumi Arta (BNBA), +0,34%, ke Rp 1.475/saham

Menurut data di atas, saham emiten bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung memimpin kenaikan dengan melesat 6,34% ke Rp 3.690/saham, rebound dari anjlok 6,72% pada perdagangan kemarin.

Dalam sepekan, saham BBHI melejit 65,64%, sementara dalam sebulan melonjak 80,38%.

Katalis positif yang mengerek harga saham BBHI ada dua hal. Pertama adalah diperolehnya izin sebagai bank digital oleh OJK dan kedua rencana penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Informasi prospektus disebutkan bahwa PT Mega Corpora, pemegang saham pengendali BBHI, memiliki hak untuk mengalihkan HMETD yang menjadi haknya kepada investor strategis yang berkomitmen untuk mendukung permodalan bank. Jadi investor punya prospek melihat ada investor baru yang akan masuk ke BBHI.

Sementara, saham DNAR berada di posisi dengan naik 5,33% ke Rp 356/saham. Dalam sepekan saham DNAR melonjak 13,92%, sementara dalam sebulan melesat 31,39%.

Ketiga, saham AGRO terkerek 4,78% ke Rp 2.410/saham, rebound dari koreksi 0,86% pada perdagangan Rabu (15/9). Dalam seminggu saham ini mendaki 18,36%, sedangkan dalam sebulan menguat 22,00%.

Sebelumnya, sentimen teranyar yang sempat membuat saham bank mini bergairah adalah terkait OJK yang telah merilis aturan baru mengenai Bank Umum pada Kamis (19/8). Peraturan bernomor POJK No. 12/POJK.03/2021 ini berisi 19 bab dan 160 pasal.

Salah satu yang diatur dalam POJK bernomor adalah bank digital yang tercantum di Bab IV dalam aturan ini.

Model bank digital diharapkan bakal membuat bank jauh lebih efisien dalam operasionalnya dan mampu menjadi agile dalam memperluas segmen pasar terutama bagi kalangan yang masih unbanked di Tanah Air dengan potensi besar.

Selain itu kebutuhan kecukupan modal yang baru sebagaimana tercermin dari POJK nomor 12 tahun 2021 yang mensyaratkan bank harus punya modal inti minimal Rp 3 triliun per akhir 2022 jika memang tidak ada parent company berupa bank lain yang menaungi membuat bank-bank mini ini harus mencari pendanaan.

Banyak yang mencari investor strategis baik dari dalam maupun luar negeri untuk menjadi bank digital dengan pertumbuhan paling pesat. Adanya aksi korporasi berupa caplok mencaplok bank oleh bank lain startup hingga investor strategis asing menjadi katalis positif untuk pergerakan harga sahamnya.

Di sisi lain di masa pandemi masyarakat yang semakin agresif dalam mengadopsi teknologi digital juga menjadi pendorong lain. Transaksi mobile banking meningkat pesat. Dengan adanya bank digital diharapkan fee based income bisa ditingkatkan.

Strategi untuk meraup dana murah sehingga menurunkan biaya dana (Cost of Fund/CoF) jadi arena pertempuran para bank digital. Jika hal itu berhasil dicapai maka secara operasional semakin efisien dan profitable. Market yang cenderung forward looking mencoba mem-priced-in fenomena tersebut saat ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Dalam Sepekan, Saham BBHI Melejit Nyaris 48%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular