Apa Iya Saham Blue Chip Mahal, Bikin Ritel Beli Saham Receh?
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham unggulan alias blue chip dengan fundamental baik biasanya memiliki nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) yang besar ( di atas Rp 100 triliun) dan produk yang sudah dikenal luas di pasaran serta usia perusahaan yang tidak muda lagi (mature).
Bagi investor ritel dengan modal cekak, semisal kurang dari Rp 1 juta, beberapa saham blue chip memang menjadi tidak terjangkau alias mahal bagi kantong ritel.
Contoh paling sederhana adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini harga per sahamnya dibanderol di Rp 32.475/saham pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (15/9).
Jika investor ritel ingin membeli 1 lot (100 saham, minimal pembelian) saham BBCA maka modal yang harus dikeluarkan sebesar Rp 3.247.500 belum termasuk fee broker. Secara nominal memang mahal jika modal investor ritel kurang dari Rp 1 juta.
Hal inilah yang menyebabkan perseroan merencanakan aksi korporasi berupa stock split (pemecahan nilai nominal) BBCA, nantinya saham bank yang dimiliki Group Djarum tersebut akan dipecah 1:5 agar harganya lebih terjangkau oleh investor ritel.
Berikut harga saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang produknya sudah terkenal di masyarakat.
Emiten | Harga/Unit | Market Cap (Rp triliun) |
BBCA | 32,475 | 808 |
BBRI | 3,660 | 559 |
TLKM | 3,450 | 332 |
BMRI | 6,125 | 287 |
ASII | 5,400 | 221 |
UNVR | 4,040 | 154 |
HMSP | 995 | 116 |
BBNI | 5,350 | 101 |
ICBP | 8,375 | 98 |
GGRM | 32,000 | 62 |
NEXT: Bagaimana Tentukan Mahal atau Murah?
(tas/tas)