Joss! Saham Emiten Konstruksi 'Menari-nari' Saat IHSG Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia - Di kala Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi hampir 0,3%, saham-saham emiten konstruksi justru berpesta pora pada perdagangan jelang penutupan Rabu sore (15/9/2021).
Data BEI mencatat, saham-saham emiten kontruksi pelat merah yaitu trio BUMN Karya harganya naik lebih dari 3%. Hingga pukul 14.13 WIB, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memimpin penguatan dengan kenaikan 4,35%.
Di posisi kedua disusul oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang naik 4,19%. Sebagai second runner up ada PT PP Tbk (PTPP) yang terapresiasi 3,47%. Di posisi keempat ada PTWaskita Karya Tbk (WSKT) yang terkerek naik 3,01%.
Emiten | Perubahan |
WIKA | 4,35% |
ADHI | 4,19% |
PTPP | 3,47% |
WSKT | 3,01% |
JSMR | -0.25% |
ACST | 1,61% |
Sentimen positif terbaru untuk sektor konstruksi adalah persepsi bahwa sektor ini akan pulih dan proyek-proyek akan digencarkan lagi seiring dengan angka penanggulangan Covid-19 yang terkendali.
Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA), dana abadi milik RI juga menyatakan, saat ini terdapat sejumlah investor yang berminat untuk berinvestasi di proyek infrastruktur Tanah Air.
Juru Bicara INA Masyita Crystallin menjelaskan, saat ini INA memiliki dua metode pendanaan bagi investor yang tertarik masuk ke Indonesia, yakni melalui master fund dan thematic fund.
Saat ini, INA mempunyai thematic fund untuk proyek infrastruktur jalan tol senilai US$ 3,75 miliar atau setara Rp 53,63 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$).
Dia mengungkapkan, saat ini minat investor global untuk berinvestasi di Indonesia cukup tinggi, hal ini sesuai dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan jumlah populasi yang besar, sehingga investasi di sektor infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara ke depannya masih terus tumbuh.
Di sisi lain, sentimen positif juga datang dari pengumuman Menko Maritim dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengungkapkan berbagai indikator sudah mengalami perbaikan.
Konfirmasi kasus positif corona sudah turun 93% dibandingkan posisi puncak pada pertengahan Juli 2021. Khusus di Jawa-Bali, penurunannya mencapai 96%.
Kemudian kasus aktif juga terus menurun, sekarang sudah di bawah 100.000. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri.
"Seiring dengan kondisi Covid-19 membaik, implementasi protokol kesehatan, dan aplikasi Peduli Lindungi, ada penyesuaian yang dilakukan dalam periode minggu ini. Pembukaan bioskop dengan kapasitas 50% di kota Level 2 dan 3 dengan kewajiban aplikasi Peduli Lindungi serta protokol kesehatan ketat. Hanya ketegori hijau yang diizinkan masuk area bioskop," kata Luhut, dalam pengumuman Senin malam (13/9).
"Lokasi wisata dibuka dengan protokol kesehatan ketat dan Peduli Lindungi di kota Level 3. Namun ada penerapan ganjil-genap di tempat wisata mulai Jumat sampai Minggu," terang Luhut.
Belum lama ini WIKA juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021.
Dari penawaran tersebut, Perseroan mampu menghimpun total dana sebesar Rp2,5 Triliun yang terdiri dari Obligasi sebesar Rp1,75 Triliun dan Sukuk sebesar Rp750 Miliar dan tercatat WIKA berhasil mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) 2,3x.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Sempat Gak Bergairah, 11 Saham Konstruksi Melesat Berjamaah!
(tas/tas)