Net Buy-Sell

Asing Borong Banyak BCA-Telkom-Astra, Jualan UNVR-BMRI

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Kamis, 09/09/2021 17:21 WIB
Foto: BCA REUTERS/Willy Kurniawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (9/9/2021), di mana IHSG berhasil menguat di menit-menit terakhir jelang penutupan perdagangan hari ini.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melesat 0,7% ke level 6.068,22. Sejatinya IHSG sudah cukup positif pada perdagangan awal sesi I hari ini. Namun sekitar 30 menit menjelang penutupan sesi pertama, IHSG sempat berbalik melemah hingga sesi kedua sekitar pukul 14:30 WIB.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 12,9 triliun. Terpantau investor asing kembali melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 699 miliar di pasar reguler. Sebanyak 208 saham menguat, 299 saham melemah dan 143 lainnya mendatar.


Asing tercatat memborong tiga saham big cap hingga mencapai lebih dari Rp 100 triliun pada hari ini. Adapun tiga saham big cap tersebut yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan saham PT Astra International Tbk (ASII).

Selain memborong tiga saham big cap, asing juga tercatat masih mengoleksi saham pertambangan batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO), saham menara telekomunikasi Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan saham startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.

Di lain sisi, asing juga tercatat melepas beberapa saham, di mana dua saham big cap yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada hari ini kembali dilepas oleh asing.

Selain itu, asing juga melepas dua saham big cap lainnya, yang keduanya merupakan saham perbankan, yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:

Data penjualan ritel Indonesia periode Juli 2021 telah dirilis pada hari ini yang mengalami kontraksi atau tumbuh negatif. Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2021 berada di angka 188,5.

Dibandingkan Juni 2021 yang saat itu mencetak kontraksi 12,8%, indeks penjualan ritel Juli yang turun 5% memang terhitung lebih baik.

Namun secara tahunan, angka indeks penjualan ritel Juli 2021 yang tercatat di angka -2,9% justru memburuk sebab IPR Juni kemarin mencetak pertumbuhan tahunan sebesar 2,5%. Tradingeconomics semula memperkirakan akan ada pertumbuhan tahunan sebesar 3%.

Pada Agustus 2021, BI memperkirakan angka IPR bakal di angka 196,5 atau tumbuh 4,3% secara tahunan, tetapi terhitung masih minus secara tahunan.

Data tersebut mencerminkan bahwa belanja ritel masyarakat belum sepenuhnya pulih mengingat pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baru terjadi selama sebulan terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dividen Besar & Aksi Buyback, Saham TLKM Bakal Tembus 3.100?