Bursa Asia Ditutup Campur-campur, Hang Seng-KOSPI Ambruk!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
09 September 2021 17:05
A currency trader walks by the screens showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), left, and the foreign exchange rate between U.S. dollar and South Korean won at the foreign exchange dealing room in Seoul, South Korea, Tuesday, Dec. 10, 2019. Asian stock markets have fallen as investors look ahead to interest rate decisions by U.S. and European central bankers and possible American tariff hike on Chinese imports.  (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Bursa Korea (KOSPI). (AP Photo/Lee Jin-man)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Kamis (9/9/2021), di tengah sentimen negatif yang hadir setelah China memperketat aturan terhadap perusahaan game dan pendidikan.

Indeks Shanghai Composite China berhasil ditutup menguat 0,49% ke level 3.693,13, Straits Times Singapura naik tipis 0,09% ke 3.071,7, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melesat 0,7% ke posisi 6.068,22.

Sementara untuk indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,57% ke level 30.008,19, Hang Seng Hong Kong ambruk 2,3% ke 25.716, dan KOSPI Korea Selatan ambles 1,53% ke posisi 3.114,7.

Kabar buruk datang dari China, sebagaimana yang dilaporkan oleh media lokal, South China Morning Post pada hari ini bahwa China untuk sementara menangguhkan persetujuan untuk semua game online baru dalam upaya untuk mengekang kecanduan game di kalangan remaja.

Hal ini membuat saham game dan media seperti Tencent Holdings dan NetEase terpantau ambles setelah pihak berwenang memanggil kedua perusahaan tersebut dan perusahaan game lainnya untuk memastikan mereka menerapkan aturan baru untuk sektor ini.

Tak hanya di saham Tencent dan NetEase saja, indeks saham sektor teknologi Hang Seng juga ditutup ambruk dan juga memperberat indeks Hang Seng pada hari ini. Indeks Hang Seng Tech merosot 4,5%.

Sementara itu dari Korea Selatan, indeks KOSPI juga ditutup ambles lebih dari 1%, karena diperberat oleh jatuhnya saham teknologi seperti Kakao dan Naver di tengah kekhawatiran tindakan keras peraturan.

Saham Kakao anjlok hingga 7,22%, di tengah diskusi baru oleh anggota partai yang berkuasa tentang peraturan baru terhadap platform teknologi.

"Sentimen investor melemah karena banyak yang mengharapkan aturan baru terhadap perusahaan platform internet, sementara kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga membebani sentimen hari ini," kata analis Mirae Asset Securities, Kim Seok-hwan, dikutip dari Reuters.

Sementara di Jepang, kekhawatiran pelaku pasar akan kembali melambatnya ekonomi global akibat pandemi virus corona (Covid-19) varian delta menjadi sentimen negatif yang membuat indeks Nikkei ditutup melemah pada hari ini.

Hal ini terjadi setelah pemerintah Jepang berencana untuk memperpanjang pembatasan wilayah (lockdown) untuk membendung penyebaran Covid-19 varian delta di Tokyo dan wilayah lainnya.

Koreksi indeks Nikkei juga terjadi setelah selama tiga hari beruntun mengalami penguatan yang cukup signifikan.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), kontrak berjangka bursa AS juga melemah di sesi pra-pembukaan di tengah kekhawatiran seputar prospek ekonomi.

Kondisi anomali di pasar tenaga kerja AS di tengah pandemi virus corona (Covid-19) kembali terjadi setelah survei pembukaan lapangan kerja dan keluar-masuk pekerja di bursa kerja melampaui jumlah pengangguran, dengan selisih hingga lebih dari 2 juta.

Investor masih akan memantau klaim data pengangguran mingguan pada Kamis nanti untuk melihat arah tenaga kerja.

Ekonomi dalam polling Dow Jones mengekspektasikan 335.000 orang akan mengajukan klaim tunjangan pengangguran per pekan lalu, atau membaik dari pekan sebelumnya sebanyak 340.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular